SDN di Sapeken Acuhkan Dinas, Pengawasnya Kemana?

SDN Sapeken II Acuhkan Dinas, Pengawasnya Kemana?
Tampak Dari Depan Sekolah Dasar Negeri Sapeken II Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Telah Memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka di Tengah PPKM Darurat Berlangsung [foto/aditya]

SUMENEP, DapurRakyatNews – Sebuah sekolah dasar di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, mengabaikan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat, Kamis (22/07).

Menindaklanjuti Keputusan Bupati Sumenep Nomor 0188/314/KEP/435.013/ 2021, Tanggal 02 Juli 2021 Tentang Pemberlakukan PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat. Maka Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, mengeluarkan surat edaran yang ditandatangani oleh H. Moh. Iksan, S.Pd., MT., selaku Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.

Baca Juga : Terlanjur Hancur, Pemerintah Desa Ketupat Abaikan PPKM Darurat?

Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa “PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Tahun Pelajaran 2021/2022 yang sedianya akan dimulai pada 12 Juli 2021. Dilaksanakan dengan Daring/PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, dengan memperhatikan perkembangan penyebaran Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep.”

Walaupun Dinas Pendidikan Sumenep sudah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada Koordinator Pendidikan, Koordinator Pengawas, Ketua IPI (Ikatan Penilik Indonesia). Serta kepada Kepala PAUD/TK/SD/SMP dan Kepala PKBM/Penyelenggara Kejar Paket A, B dan C. Masih saja ada pihak-pihak yang tidak mengindahkan, dan juga tidak melakukan Controlling terhadap surat edaran tersebut, agar benar-benar menjadi acuan.

Seperti yang terjadi di SDN Sapeken II, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura. Sekolah tersebut diketahui mengadakan PTM pada hari Kamis (22/07). Seluruh siswa mulai kelas 1 hingga kelas VI terlihat mengisi ruangan kelasnya masing-masing.

Baca Juga : Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Mengundurkan Diri

Kepala SDN Sapeken II Rahmat Saleh, yang ditemui DapurRakyatNews di kantornya menerangkan, “Sesuai dengan edaran dari bapak kepala dinas tentang PPKM mulai dari tanggal 3 sampai dengan tanggal 20 Juli, kita sudah melaksanakan hal itu. Karena tanggal 20 sudah berakhir, kita tidak menemukan acuan dalam artian kelanjutan PPKM itu sendiri.” Ujarnya.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=TVSnwO0QeEA[/embedyt]

Lebih lanjut, Rahmat Saleh mengungkapkan, bahwasanya Kepala Sekolah ingin menyatukan visi dan komando agar daring lebih terarah. Dan pihak sekolah sebelumnya juga tidak sempat memberikan buku paket, yang mestinya harus dipegang dan dipelajari oleh siswa.

“Hari ini kita mulai untuk diarahkan lebih lanjut, biar terarah apa yang menjadi program kemudian pembagian kelompok. Kalau kemarin dilaksanakan berdasarkan informasi melalui WA (WhatsApp_red). Sementara disisi lain ada keluhan dari wali murid, tidak pegang hp. Sehingga apa yang menjadi rencana kita dalam pelaksanaan Daring itu tersendat-sendat.”  Katanya.

Baca Juga : RSUD Abuya Dengan Polemiknya Yang Tak Berkesudahan

Awak media kemudian mencoba menghubungi Koordinator Pengawas Kecamatan Sapeken Moh. Tamin, guna meminta konfirmasinya terkait PTM yang diselenggarakan oleh SDN Sapeken II. Namun tidak berhasil, walaupun ditengah perbincangan dengan Rahmat Saleh, dirinya tampak sedang menerima panggilan telepon dari Moh. Tamin.

Karena tidak berhasil mendapatkan keterangan dari Moh. Tamin, awak media lantas menghubungi Plt. Kepala Dinas Pendidikan melalui percakapan via WhatsApp. Dalam tanggapannya yang dikirmkan dalam bentuk voice note H. Moh. Iksan menjelaskan.

“Jadi sebenarnya sesuai dengan surat edaran saya masih belum melaksanakan PTM. Karena kita masih belum paham dan belum tahu, tentunya nanti akan kita telusuri. Karena terus terang saja saya tidak mengetahui yang ada di Sapeken, tetap kalau nanti ternyata itu sudah PTM, kita akan sampaikan kepada Korwascam Kecamatan Sapeken untuk menindaklanjuti temuan tersebut.” Tegasnya.

Sementara itu, R. Agus Junadi Ketua DPD J.P.K.P Sumenep sangat menyayangkan atas apa yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN Sapeken II yang telah melaksanakan PTM. Di tengah kondisi PPKM Darurat dan juga kondisi Kepulauan Sapeken yang sempat melonjak jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19-nya.

Baca Juga : Rumah Sakit Kebanggaan Sumenep Bakal Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19

“Sungguh sangat disayangkan apa yang terjadi di SDN Sapeken II. Seharusnya kepala sekolah dapat lebih peka atas kondisi yang sedang terjadi saat ini, dan dapat lebih update mengikuti himbauan dari pihak terkait.” Tukasnya.

Agus juga mempertanyakan sistem kerja Koordinator Pengawas Kecamatan Sapeken, yang menurutnya bisa sampai kecolongan oleh pihak sekolah yang notabene berada di bawah pengawasannya.

Berdasarkan informasi yang diterima awak media, ternyata tidak hanya SDN Sapeken II saja yang menyelenggarakan PTM tetapi juga SDN Sapeken I, sehari sebelumnya pada hari Rabu (21/07) kemarin. Hal tersebut atas keterangan dari salah satu wali murid yang putranya bersekolah di SDN Sapeken I.

 

Tinggalkan Balasan