Berita  

Data Sementara Dampak Gempa Sumenep: 141 Rumah Rusak, 6 Warga Luka-luka

Gempa
Moh. Ilyas, SH., Kabid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumenep (3 dari kiri) saat mendampingi Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Ferdiansyah Tetrajaya, melakukan peninjauan ke rumah warga terdampak di Kecamatan Talango.

Dapurrakyatnews – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, merilis data sementara terkait dampak gempa bumi yang mengguncang wilayah kepulauan beberapa hari lalu.

Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada ratusan bangunan, termasuk rumah warga, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya, serta menyebabkan enam warga mengalami luka-luka.

Kepala BPBD Sumenep melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Moh. Ilyas, SH., menyampaikan bahwa Kecamatan Gayam di Pulau Sapudi merupakan wilayah terdampak paling parah.

“Berdasarkan data sementara yang berhasil kami himpun hingga hari ini, total ada 141 rumah warga yang terdampak gempa, baik dalam kategori rusak berat, sedang, maupun ringan,” ujar Moh. Ilyas kepada dapurrakyatnews, Kamis malam (2/10/2025).

Rinciannya sebagai berikut:

 Kecamatan Gayam:

* Rumah rusak: 121 unit

* Masjid: 6 unit

* Musholla: 1 unit

* Sekolah: 8 unit

* Puskesmas: 1 unit (lantai II, rusak ringan)

Kecamatan Nonggunong:

* Rumah rusak: 17 unit

* Masjid: 2 unit

* Musholla: 1 unit

* Sekolah: 3 unit

Kecamatan Talango:

* Rumah rusak: 1 unit (Desa Gapurana)

Kecamatan Batang-Batang:

* Rumah rusak: 1 unit (Desa Banuaju Timur)

Kecamatan Gapura:

* Rumah rusak: 1 unit (Desa Jadung)

Selain kerusakan fisik, dilaporkan ada 6 orang warga yang mengalami luka-luka dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Gayam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Moh. Ilyas menambahkan bahwa BPBD bersama instansi terkait terus melakukan asesmen dan pendataan di lapangan, serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan, meskipun intensitasnya diperkirakan menurun.

“Upaya tanggap darurat terus kami lakukan. Koordinasi lintas sektor juga berjalan, agar penanganan pascabencana ini bisa cepat, tepat, dan menjangkau seluruh masyarakat terdampak,” pungkasnya.

Pemerintah Kabupaten Sumenep menargetkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan segera dimulai, dengan prioritas pada warga yang rumahnya rusak berat dan tidak bisa dihuni.

 

Tinggalkan Balasan