SMP Binar Junior High School Gelar Pelepasan Siswa Angkatan ke 2 di Pendopo Keraton Sumenep

SMP Binar

Dapurrakyatnews – Suasana hangat dan penuh khidmat mewarnai prosesi pelepasan dan perpisahan angkatan ke dua SMP Binar Junior High School yang digelar di Pendopo Keraton Sumenep, Jawa Timur, Sabtu malam (14/6/2025).

Acara pelepasan dan perpisahan ini tidak hanya menjadi momen peralihan bagi 17 siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya lokal yang kental dengan nuansa adat keraton.

Dalam balutan busana tradisional dan iringan gamelan khas Madura, para siswa menjalani prosesi sakral di bawah langit-langit megah Pendopo Keraton. Yang membuat acara ini istimewa, setiap siswa secara simbolik menerima sebuah keris—bukan sekadar cinderamata, tetapi sebagai representasi dari karakter, kepribadian, dan cita-cita masing-masing siswa.

Acara ini menjadi penanda keberhasilan lembaga pendidikan yang baru menginjak usia lima tahun tersebut dalam mencetak generasi muda berprestasi dan berkarakter.

Pembina SMP Binar Junior High School, Hairul Anwar, M.T., menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian para siswa.

Menurutnya, meskipun tergolong baru, sekolah ini telah menunjukkan perkembangan signifikan, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

“Ini adalah angkatan kedua yang kami wisuda. Usia sekolah kami memang masih sangat muda, tapi semangat dan potensi anak-anak luar biasa. Alhamdulillah, mereka sudah berhasil membawa nama Kabupaten Sumenep sampai ke tingkat nasional,” kata Hairul Anwar, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Sumenep.

Ia menambahkan, bahwa salah satu siswa dari angkatan ini bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai Bintang SMP Nasional, sebuah prestasi yang hanya diberikan kepada lima siswa terpilih dari ribuan SMP di seluruh Indonesia.

“Salah satu siswa kita tampil malam ini sebagai Bintang SMP Nasional. Dari ribuan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia, hanya lima siswa yang terpilih dan salah satunya berasal dari SMP Binar. Ini menjadi bukti bahwa meskipun sekolah kita masih muda, kita mampu bersaing di tingkat nasional,” ungkapnya.

Tak hanya berfokus pada akademik, SMP Binar juga mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal ke dalam proses pembelajaran. Dalam prosesi wisuda, setiap siswa diberikan simbol berupa keris yang mencerminkan karakter, cita-cita, dan kepribadian mereka.

“Kita ini kota keris, maka identitas budaya itu kita bawa masuk ke dalam pendidikan. Setiap siswa membawa keris yang berbeda-beda, tergantung pada kepribadiannya. Ada keris Nugorojo, Singobarok, dan lainnya. Itu simbolisasi dari karakter mereka, ada yang pendiam, ada yang pemimpin, ada yang artistik dan itu semua diterjemahkan lewat keris yang mereka bawa malam ini,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa jumlah siswa yang diwisuda kali ini sebanyak 17 orang, dan sekolah membatasi maksimal 20 siswa per kelas guna menjaga kualitas pembelajaran.

“Kami memang membatasi jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 20 orang. Ini penting agar proses belajar-mengajar bisa berjalan efektif dan personal. Tahun depan, angkatan ketiga insya Allah akan bertambah menjadi 40 siswa,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan