dr. Anita Febriana: Rendahnya Vaksinasi Jadi Pemicu Wabah Campak di Sumenep

Campak

Dapurrakyatnews – Di tengah upaya pemulihan kesehatan masyarakat pasca-pandemi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kini menghadapi tantangan besar. Sebuah ledakan kasus campak telah mengguncang wilayah paling timur Pulau Madura ini.

Lonjakan signifikan jumlah pasien membuat pemerintah daerah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), mengundang perhatian serius dari pemerintah pusat hingga Gubernur Jawa Timur.

Berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, hingga tanggal 28 Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.370 kasus campak. Dari jumlah tersebut, 2.277 pasien telah dinyatakan sembuh, namun 20 anak dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, 73 pasien lainnya masih menjalani perawatan intensif di berbagai fasilitas kesehatan.

Sebagian besar pasien dirawat di RSUD dr. Moh. Anwar, rumah sakit rujukan terbesar di Sumenep. Rumah sakit ini kini menjadi benteng utama dalam menghadapi wabah campak yang menyebar dengan cepat.

Di tengah situasi yang menantang, tim medis terus berjibaku memberikan pelayanan maksimal kepada para pasien, terutama anak-anak yang rentan terhadap komplikasi serius akibat virus campak.

dr. Anita Febriana, Sp.A,M.Biomed., dokter spesialis anak RSUD dr. Moh. Anwar, mengungkapkan bahwa lonjakan kasus disebabkan oleh masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pencegahan, terutama melalui vaksinasi.

“Campak disebabkan oleh virus. Jadi vaksinasi campak dasar dan booster sangat penting untuk mencegah penyebarannya,” tegas dr. Anita.

Ia juga memastikan bahwa seluruh tim medis bekerja tanpa kenal lelah untuk memberikan pengobatan terbaik dan memastikan proses pemulihan berlangsung optimal. Komitmen ini menjadi sangat penting mengingat tingginya angka rawat inap serta kebutuhan perawatan intensif di tengah keterbatasan fasilitas.

Kondisi ini tidak luput dari perhatian pemerintah provinsi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, belum lama ini melakukan kunjungan langsung ke ruang perawatan RSUD dr. Moh. Anwar. Dalam kunjungannya, Khofifah memberikan dukungan moril kepada tenaga kesehatan dan pasien, serta menyampaikan apresiasinya atas dedikasi para tenaga medis yang terus mengedepankan profesionalisme di tengah tekanan situasi.

“Nakes di RSUD dr. Moh. Anwar sudah memberikan pelayanan luar biasa. Mereka terus mengedepankan yang terbaik bagi pasien,” ujar Khofifah.

Tak hanya memberikan pujian, Khofifah juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi wabah campak. Menurutnya, penanganan tidak bisa hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan saja.

“Semua harus terlibat. Dalam penanganan campak ini tidak bisa ditumpukan hanya pada tenaga kesehatan maupun dokter. Harus ada sinergi lintas sektoral, termasuk peran para kepala desa di wilayah masing-masing,” tegasnya.

Situasi ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya imunisasi dasar lengkap.
Pemerintah Kabupaten Sumenep sendiri kini tengah menggencarkan kampanye vaksinasi ulang dan edukasi kesehatan secara massif sebagai langkah preventif mencegah perluasan wabah.

 

Tinggalkan Balasan