SUMENEP, DapurRakyatNews – Kabar mengejutkan datang dari salah satu Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Madura. Dirinya mengirimkan sebuah surat terbuka melalui salah satu WAG, tentang pengunduran dirinya, Rabu (21/07).
Subscribe👉 Dapur Rakyat News TV
Fungsi dari seorang Dewas (Dewan Pengawas) pada sebuah rumah sakit adalah sebagai governing body Rumah Sakit dalam melakukan pembinaan dan pengawasan nonteknis perumah sakitan secara internal di Rumah Sakit, Dan Keputusan Dewan Pengawas bersifat kolektif kolegial.
Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar adalah sebuah jabatan di BLUD plat merah Kabupaten yang memiliki trademark sebagai Kota Keris. Dimana, amanah yang sebetulnya memiliki tanggung jawab besar, dianggap sebagai jabatan bergengsi. Tak ayal posisi tersebut membuat banyak pihak yang berebut ingin menjadi Dewas.
Baca Juga : Pemprov Jatim Sediakan Isi Ulang Oksigen Gratis, Ini Syaratnya
Ainur Rahman, S.T. diketahui saat ini adalah periode keduanya, dalam menjabat Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar. Dirinya terpilih sebagai unsur keterwakilan masyarakat, yang tentunya telah melewati proses seleksi sebelumnya.
Semakin tinggi pohon maka semakin besar juga angin menerpa, mungkin itulah gambaran tentang jabatan yang diemban Ainur. Berbagai macam tudingan dan fitnah dialamatkan kepada dirinya, mulai dari penunjukan dirinya yang tidak prosedural hingga dituduh ikut menikmati anggaran proyek di RSUD dr. H. Moh. Anwar tersebut.
![Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Mengundurkan Diri 2 Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Mengundurkan Diri, Ternyata Ini Alasannya?](https://dapurrakyatnews.com/wp-content/uploads/2021/07/IMG_1626849752298-e1626850494612.jpg)
Kabar mengejutkan pun datang dari Ainur Rahman pada sebuah WAG (WhatsApp Group) Dapur Berita Sumenep. Di group tersebut dirinya menyatakan akan mengundurkan diri.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Mohon izin saya menyampaikan informasi bahwa InsyaAllah terhitung tanggal 01 Agustus 2021 saya sudah tidak lagi menjadi Dewas di BLUD.
Terkait surat pengunduran diri saya itu tentu sudah saya pertimbangkan dengan matang,.., daripada “menambah” dosa lebih baik mundur 🙏,
Emang awal rencana pengunduran diri saya ini akan saya layangkan di tahun depan setelah saya sdh selesai menempuh S1 Hukum di salah satu universitas di Sumenep. (Ainur Rahman ST.SH InsyaAllah tak lama lagi)
Tapi mundur Lebih cepat saya kira lebih baik yaitu saat ini, saat suasana idul adha masih di dada.
Selama ini saya berkecimpung di dunia kontraktor InsyaAllah kedepan saya juga akan bergelut sebagai konsultan hukum/pengacara, mohon doanya saudara sekalian 🙏..
Satu hal lagi yg ingin saya sampaikan bahwa Demi Allah dan Demi Rasulullah saya tidak pernah garap proyek di BLUD selama saya menjabat dewas disana 🙏, Entah harus bersumpah dgn apalagi saya. Agar di percaya 😭
Selamat hari raya idul adha 1442 Hijriyah.. mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Baca Juga : Berikut Jenis Bansos Yang Akan Disalurkan Masa PPKM Darurat Pekan Ini
DapurRakyatNews kemudian menghubungi Ainur Rahman guna meminta konfirmasi terkait rencana pengunduran dirinya.
“Setelah melalui berbagai pertimbangan dan juga terutama setelah meminta nasehat dari Ibu saya. Maka saya akan mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Dewan Pengawas RSUD dr. H. Moh. Anwar.” Terangnya.
Ketika ditanya apa yang menjadi alasan pengunduran dirinya, dengan rendah hati Ainur menjelaskan bahwa masih ada orang yang lebih cocok dan tepat untuk menggantikan posisinya.
Baca Juga : Ra’as Foundation Lounching Perdana Jum’at Berkah
“Rencananya besok saya akan menyerahkan surat permohonan pengunduran diri resmi kepada pihak rumah sakit.” Jelasnya.
Salah satu Ketua Bidang di Karang Taruna Kabupaten Sumenep, R. Faldi Aditya, S.H. menanggapi mundurnya Ainur Rahman dari Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar adalah merupakan sebuah kemunduran. Menurutnya pada saat Ainur Rahman menjabat, berbagai macam perubahan menuju perbaikan rumah sakit, baik dari sisi pelayanan dan fasilitas telah dilakukan.
“Menurut saya mundurnya saudara Ainur adalah sebuah kemunduran bagi RSUD dr. H. Moh. Anwar. Sebagaimana kita ketahui, bahwa dua Dewas yang lain adalah ASN. Bagaimana kita bisa mengharap akan berjalannya fungsi dewan pengawas kalau ada konflik kepentingan disitu.” Tegas Aditya.
Baca Juga : RSUD Abuya Dengan Polemiknya Yang Tak Berkesudahan
Semoga saja, imbuh Aditya “penggantinya adalah sosok yang lebih baik, atau minimal sama kapasitas dan kapabilitasnya dengan saudara Ainur, walaupun saya sangsikan hal tersebut.” Tutupnya.