Tingkatkan Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan Sumenep Gandeng ITS Surabaya

Dinas Pendidikan

Dapurrakyatnews – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah pesisir dan kepulauan Madura. Kerja sama ini dikemas melalui program Pengabdian kepada Masyarakat yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pengembangan media pembelajaran digital.

Program ini resmi dimulai dengan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Revitalisasi Pendidikan Digital: Implementasi Desain Grafis berbasis Kecerdasan Buatan dalam Pengembangan Media Belajar untuk Guru di Kabupaten Sumenep yang digelar di ruang rapat Kantor Dinas Pendidikan Sumenep pada Rabu, 22 Mei 2024.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Fatimah Umar, menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, khususnya dalam memanfaatkan AI sebagai sarana menciptakan media pembelajaran yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Era sekarang menuntut digitalisasi di segala sektor, termasuk pendidikan. Melalui kerja sama ini, kami berharap guru-guru di Sumenep, terutama yang berada di wilayah kepulauan, mampu beradaptasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran,” ujarnya. Jumat (23/5/2025).

Fatimah menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk simbiosis mutualisme. ITS dapat mengimplementasikan program pengabdiannya, sementara Dinas Pendidikan Sumenep memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan kapasitas SDM guru.

Salah satu dosen ITS yang terlibat, Sri Pingit Wulandari, menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam desain media belajar mampu menghasilkan materi ajar yang lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami siswa.

“AI memberikan kemudahan bagi guru dalam merancang media belajar yang tidak hanya visual menarik, tetapi juga disesuaikan dengan karakteristik siswa,” ujar Wulandari.

Namun demikian, ia mengakui bahwa masih terdapat tantangan signifikan dalam implementasi program ini, terutama terkait keterbatasan infrastruktur di wilayah kepulauan, seperti akses internet yang belum merata.

Untuk menjawab tantangan tersebut, ITS dan Dinas Pendidikan Sumenep mengadopsi metode Yraining of Trainers (ToT), yakni melatih sejumlah guru di wilayah daratan untuk kemudian menularkan pengetahuannya kepada rekan-rekan guru di daerah kepulauan.

“Model pelatihan berantai ini kami nilai efektif untuk menjangkau guru-guru di wilayah yang sulit dijangkau secara langsung,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, kedua institusi berencana menggelar pelatihan pembuatan media ajar berbasis AI bagi guru PAUD, SD, dan SMP di awal tahun ajaran baru 2024/2025. Diharapkan, inisiatif ini menjadi langkah awal dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dan merata hingga ke pelosok kepulauan Madura.

“Kami optimis, dengan kerja sama berkelanjutan, pendidikan di Sumenep, khususnya di daerah pesisir dan kepulauan, akan semakin maju dan inklusif,” pungkas Wulandari.

 

Tinggalkan Balasan