Dapurrakyatnews – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Madura (GAPURA) Pamekasan, melakukan aksi demonstrasi penyampaian pendapat di muka umum. Atas ketidakjelasan proses penangkapan pupuk bersubsidi yang diduga diselundupkan dari Kabupaten pamekasan ke kabupaten Tuban secara ilegal.
Pada saat demonstrasi berlangsung, sempat terjadi ketegangan antara kepolisian dengan massa aksi. Pasalnya massa aksi menutup jalan pintu masuk Mapolda Jawa Timur. Rabu (2/3/2022)
“Kapolda Jawa Timur dan Kapolres Tuban tidak kunjung menemui kami, akibatnya sempat terjadi kemacetan di pintu masuk dan pintu keluar Mapolda Jawa Timur,” Kata korlap aksi Moh Abdan Syakuro.
Moh. Abdan Syakuro selaku korlap aksi menyampaikan, jika pihaknya mendatangi Mapolda Jatim untuk menyampaikan tuntutan. Meminta Kapolres Tuban segera mengungkap dalang penyelundupan pupuk bersubsidi, yang diselundupkan dari kabupaten Pamekasan ke kabupaten Tuban.
“Kapolda harus tegas, untuk segera mengambil langkah dan menginstruksikan kepada Kapolres Tuban. Karena ini telah merugikan para petani di Pamekasan.” Ucap Abdan aktivis PMII Pamekasan itu.
Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih sigap, dalam mengawasi pergerakan pupuk bersubsidi tersebut.
“Seharusnya pengiriman ilegal tersebut bisa dideteksi saat masih ada di Pamekasan,” Tambahnya.
Padahal sudah jelas pemilik pupuk dan kode produksi pupuknya ada, Serta supir truknya pun sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Ditempat yang sama Abdul Razak selaku ketua Gapura Pamekasan menyampaikan, bahwa dirinya sudah melakukan beberapa pendekatan. Kepada semua pihak, dalam melakukan pengawalan kasus pupuk tersebut.
“Kami pernah melakukan audensi ke polres tuban, dengan difasilitasi oleh kasubdit 2 Intelkam Polda Jatim. Kami menanyakan perkembangan kasus tersebut,dimana posisi tersangka, BB truk yang disita dan dimana Pupuk tersebut,” Kata Abdul Razak.
Semua dijawab dengan jawaban yg menurut kami, ada ketidakberesan dalam prosedur. Baik mengenai tersangka yang dilepas, yang akhirnya dijadikan bahan alasan kesulitan dalam pengungkapan lebih lanjut.
“Dengan alasan tersangka tidak koperatif, bahkan sulit Untuk dihubungi.” Kata Ketua Gapura Pamekasan
Baca juga : Aksi Tunggal Singa Mic, Ketua DPC J.P.K.P Pragaan Kritisi Perbup
Ia juga merasa heran ketika
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, belum mengetahui kasus penyelewengan pupuk bersubsidi tersebut.
“Cukup mengagetkan sekali apa yang kami dengar dari kabag pupuk subsidi, yang menyampaikan bahwa Dinas pertanian tidak mengetahui jika ada kasus penyelewengan pupuk di Tuban,” Tambahnya.
Bahkan menurut keterangan beliau sampai saat ini belum ada dari pihak Polres Tuban, yang berkordinasi tentang Pupuk subsidi hasil tangkapan tersebut.
“Oleh karenanya sesuai surat yang kami kirim ke Kapolda Jatim dan Dirkrimsus Polda Jatim, kami meminta Kapolda untuk mendatangkan Kapolres Tuban dan Penyidik yang menangani.” Tegasnya.
Razak menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengkawal persoalan mafia pupuk, yang tak kunjung menemukan kejelasan. Bahkan pihaknya siap mendatangkan massa aksi yang lebih besar, dari sebelumnya.
“Apabila nanti dalam waktu 2 minggu, kami belum mendapatkan kejelasan hasil penyidikan terhadap kasus mafia pupuk. Maka dapat dipastikan, kami akan menghadirkan massa yang jauh lebih besar,” Pungkasnya
Respon (1)