SUMENEP, DapurRakyatNews – Salah satu kabupaten diujung timur pulau Madura yang kaya dengan potensi wisata yakni kota keris Sumenep, yang mana tidak hanya potensi wisata alam tapi juga seni budaya dan religinya.
Dua destinasi wisata religi yang menjadi primadona di Sumenep, yaitu Asta Yusuf di pulau talango dan Asta Tinggi di Kota Sumenep, tak pernah sepi dari pengunjung bahkan di saat pandemi tetap ada wisatawan yang berkunjung ke destinasi tersebut.
Sebelum pandemi berpuluh-puluh Bus pariwisata yang membawa wisatawan religi mendatangi kedua tempat tersebut setiap harinya. Hingga tercetus usulan untuk memberdayakan para Pramuwisata bersertifikat di kota keris untuk mendampingi para wisatawan yang berkunjung ke sumenep.
Ahmad Faid, Tim Ahli Bupati Bidang Pariwisata, kepada DapurRakyatNews mengatakan bahwa, satu bus satu guide merupakan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian pramuwisata sumenep.
“Ramainya Bus-bus pariwisata yang mengantar para wisatawan ini merupakan potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Sumenep untuk meningkatkan perekonomiannya, terutama untuk pramuwisata dari HPI Sumenep,” kata Faid, saat dihubungi media ini via selulernya, Jum’at 16 April 2021.
Sehubungan dengan maraknya permintaan dari para Pramuwisata sumenep, Faid, menyampaikan pihaknya sebagai Tim Ahli Bupati Bidang Pariwisata sudah menyampaikan ke Dinas terkait.
“Permintaan teman-teman dari tahun kemarin yang mengusulkan program satu bus satu guide sudah kita sampaikan, Bahkan saya juga sudah mengkoordinasikan hal ini dengan Dinas pariwisata sebagai leading sektornya sebulan yang lalu,” Ujarnya.
Fadel, salah seorang pramuwisata di Sumenep juga menyampaikan rasa pesimisnya, dengan tidak kunjung adanya respon dari pihak Disparbudpora Sumenep.
“Ini kan baru usulan mas, belum dipraktekan, praktek itu lebih sulit dari teori, bus itu mau dicegat dimana? Ya kalau ada bandara kita jemput dengan bus dan tour guidenya, tapi kalua yang ini kan bukan menjemput tapi memberhentikan bus ditengah jalan, kecuali memang bersinergi dengan stake holder lainnya seperti Dinas perhubungan misalnya,” Terangnya.
Lanjut Fadel, dirinya dan teman-teman yang seprofesi tetap berharap Disparbudpora agar membangun komunikasi ataupun promosi dengan para pelaku travel diluar Sumenep, walaupun bayang rasa pesimis masih menghantuinya.
“Sebenarnya saya tidak terlalu berharap dengan program ini karena prakteknya sulit, kecuali dinas Pariwisata mau mensosialisasikannya kepada para pelaku wisata utamanya dengan para tour leader atau travel agent yang ada diluar Sumenep, seperti yang sudah sering kita lakukan selama ini bahkan jauh sebelum ada pandemi covid-19,” Punkasnya.
Namun sayangnya hingga berita ini tayang belum ada jawaban, saat media ini mencoba menghubungi nomor WhatsApp milik Imam Buchari, selaku Kabid Pariwisata Disparbudpora Sumenep, untuk melakukan konfirmasi terkait usulan program tersebut.
Baca Juga : Achmad Fauzi Dukung Penggiat Gali Budaya Sumenep, Sanggar Tari Dipertanyakan
Pewarta : Ferry Saputra
Editor : D. julak
#PerjuanganTanpaBatas
Respon (1)