Masyarakat Berharap Pemkab dapat Memenuhi Kelangkaan Minyak Goreng

Goreng
Ilustrasi

Sumenep, Dapurrakyatnews – Sejak akhir tahun 2021 harga minyak goreng mengalami kenaikan signifikan,  tentu hal tersebut sangat dikeluhkan oleh masyarakat. Karena minyak goreng kemasan ataupun curah, sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Walaupun Pemerintah sejak rabu 19/1/2022 secara resmi mengimplementasikan, harga minyak goreng menjadi satu harga yaitu Rp14.000 per liter. Namun kenyataan dibawah, selain harga tidak sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Minyak goreng saat ini seperti sudah menjadi barang yang langka dan mahal.

“Sejak kemarin, saya ingin membeli minyak goreng kemasan. Namun walaupun sudah beberapa toko saya datangi, ternyata minyak goreng tersebut sulit saya dapatkan,” Kata Novi salah seorang warga desa Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep. Jum’at (11/2/2022).

Toko toko modern yang ada di seputaran kota, juga sudah saya datangi, Namun ternyata stok mereka juga tidak ada.

“Swalayan El Malik juga saya datangi, namun disana juga kehabisan stok. Hingga saya dapat di salah satu toko grosir sembako, kemasan 2 liter dengan harga 41.000,” tambahnya.

Pemerintah kabupaten Sumenep diharapkan bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng,  yang saat ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat khusus nya ibu ibu rumah tangga.

“Karena ini, harga sudah mahal. Barangnya pun sulit dibeli,” tambahnya dengan nada menggerutu.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha kecil dan menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Chainur Rasyid, SE, M.Si. Menanggapi kelangkaan minyak goreng, disebabkan distribusi barang dari pabrik terlambat dan kuota nya sedikit.

“Kami hanya bisa berharap kepada pemerintah pusat untuk segera menstabilkan distribusi minyak goreng kepada daerah,” katanya.

Karena memang kebijakan tata niaga minyak goreng, kewenangan pusat. Jadi selagi pabrik produksi nya banyak,  maka akan tercukupi kebutuhan masyarakat. Karena kelangkaan ini bukan hanya di sini, namun terjadi di daerah lain di seluruh Indonesia.

“Kami berharap kepada pemerintah
pusat, agar kelangkaan minyak goreng ini tidak berlangsung lama. karena sebentar lagi, kita akan memasuki bulan ramadhan,” Harapnya.

Selanjutnya ia menyampaikan bahwa, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas perdangangan provinsi Jawa Timur. Untuk segera melakukan operasi pasar, namun sampai saat ini belum ada kabar.

“Selain itu kita juga melakukan koordinasi dengan bulog, untuk ketersediaan minyak goreng. Namun sampai saat ini, juga belum ada jawaban dari pihak bulog,” Pungkasnya.