SUMENEP, DapurRakyatNews – Sejumlah warga kepulauan menyorot stok atau ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep. Minimnya stok darah untuk transfusi pasien atau penderita di sejumlah Rumah Sakit di Sumenep daratan maupun Rumah Sakit yang ada di kepulauan, dinilai saat ini status Sumenep ‘Darurat Darah‘, hal ini harus disikapi serius oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jum’at (12/03/2021).
H. Safiuddin, S.H., M.H., Ketua Komunitas Warga Kepulauan (KWK) menyampaikan bahwa PMI Sumenep saat ini sedang mengalami kesulitan dalam hal ketersediaan darah transfusi untuk pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit, terutama di kepulauan.
“Contohnya Liana, warga Pulau Kangean adalah pasien animea yang meninggal di kapal Dharma Bahari Sumekar III (28/01/2021), salah satu dari beberapa pasien yang tidak tertolong karena tidak adanya Unit Transfusi Darah (UTD) di Kepulauan,” ungkapnya.
Menurut Safiudin, sulitnya darah tidak hanya dialami masyarakat kepulauan, namun terjadi juga pada pasien yang ada di Sumenep daratan. Yang sering terjadi saat ini, pasien yang membutuhkan darah transfusi harus mencari pendonor terlebih dahulu. Padahal jelas diatur dalam Permenkes nomer 83 tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, Dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah,” ujarnya.
Respon (2)