Berita  

Ratusan Pemudik Terlantar, Kehadiran Pemerintah Diharapkan

Ratusan Pemudik Terlantar, Kehadiran Pemerintah Diharapkan
Photo : Suasana Ratusan Pemudik Yang Terlantar di Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur.

SITUBONDO, DapurRakyatNews – Kurangnya pelayanan terhadap pemudik atau perantau yang hendak pulang kampung, membuat calon penumpang tujuan Kepulauan Ra’as terlantar di pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Kendati minimnya pelayanan terhadap para calon penumpang, sehingga berakibat demonstrasi terhadap pihak Syahbandar setempat. Berkenaan dengan ketidak puasan calon penumpang terhadap pelayanan yang ada.

Sehubungan akan diberlakukan larangan mudik oleh pemerintah mulai 6 Mei mendatang, membuat para calon penumpang panik dikarenakan nasibnya yang tidak jelas, apakah akan kebagian tiket atau harus menunggu beberapa hari lagi.

Pasalnya, diantara lonjakan calon penumpang di pelabuhan Jangkar, ada yang sudah 2 hari terlantar bahkan ada pula yang 3 hari, hanya untuk antri pembelian tiket.

Dari Begitu banyaknya masyarakat kepulauan yang mencari suaka ke kota, sehingga pada saat mudik lebaran tiba mulai berbondong-bondong, dan tradisi tersebut sudah terjadi dari tahun ketahun.

Suryo, salah satu perantau dari Bali kepada Dapur Rakyat News menyampaikan, seharusnya pihak Syahbandar Wilayah Kerja (Wilker) Jangkar, sudah mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik agar tercipta kenyamanan dan kepastian terhadap banyaknya penumpang yang tidak kebagian tiket.

“Seharusnya peningkatan pelayanan yang mudah dan cepat terhadap calon penumpang itu yang diutamakan. Dan pada saat musim mudik tanggal tertentu, pihak Syahbandar harus menyiapkan alternatif untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terus bertambah.” jelas Suryo pemuda asal Pulau Ra’as, senin (3/5/2021).

Suryo pun melanjutkan, terkait kurangnya partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap warga kepulauan yang melakukan mudik dari jalur jangkar-ra’as, sehingga banyak yang harus menginap berhari-hari.

Menurut Suryo, adapun yang membuat pemudik bingung dan kecewa, dikarenakan tidak adanya papan informasi, sehingga berdampak terhadap molornya jadwal penjualan tiket dari biasanya.

“Seharusnya hal itu dijadikan evaluasi oleh pihak Syahbandar setempat, untuk menanggulangi terjadinya penumpukan penumpang yang tidak terangkut oleh kapal yang beroperasi.

Dengan adanya ketidak pastian mengenai bagaimana penumpang yang tidak kebagian pembelian tiket, sekitar 400 orang.” tutur Suryo.

Ratusan Pemudik Terlantar, Kehadiran Pemerintah Diharapkan
Photo : H. Benny Halim Tokoh Masyarakat Kecamatan Ra’as Asal Pulau Putri Sekaligus Ketua PAC PDI Perjuangan Ra’as (Dok/Pribadi)

Terpisah, salah satu tokoh masyarakat asal Pulau Putri, H. Benny Halim, mengatakan kabar gembira untuk saudara-saudara asal rantau yang terlantar di Pelabuhan Jangkar, Bahwa Kapal milik Pemkab Sumenep akan melakukan penjemputan besok.

“Alhamdulillah Pak Bupati sudah mendengar dan responsif terkait persoalan ini, InsyaAllah besok Kapal DBS III akan berlayar dari Kalianget ke Jangkar untuk menjemput saudara-saudara kita yang masih tertahan disana, semoga Dishub Jatim menyetujuinya,” ungkap H. Benny Ketua PAC PDI Perjuangan Ra’as ini.

Ketika awak media menyinggung terkait tiket, apakah gratis atau berbayar, H. Benny, belum bisa memastikan perihal tersebut. Namun menurutnya, sekalipun berbayar kemungkinan besar dibawah harga tiket pada umumnya.

“Soal tiket itu kebijakan pemkab, gratis atau berbayar. Hanya saja saya berharap kepada Pak Bupati agar penjemputan ini lebih dari satu kali. karena sangat memungkinkan penumpang akan bertambah, mengingat tiga hari lagi sudah tidak diperbolehkan ada penyeberangan antar Rayon.” pungkasnya.

Baca Juga : Mudik Lebaran Diperbolehkan, Tapi Ini Syarat Yang Harus Kita Ketahui

Pewarta : Herman Toreto
Editor     : Didi Julak

Respon (1)

Tinggalkan Balasan