Dapurrakyatnews – Untuk mengurai penumpukan penumpang dalam rangka angkutan lebaran mudik dan balik, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menggelar mudik gratis, dari Pelabuhan Celukan Bawang Bali menuju Kepulauan Sapeken dan Kepulauan Raas, Kabupaten Sumenep.
Sebelumnya, di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi dan Pelabuhan Jangkar Situbondo, menjelang lebaran dan pasca lebaran selalu terjadi penumpukan penumpang.
Namun pasca angkutan lebaran, banyak masukan dan harapan dari masyarakat, agar trayek angkutan jalur laut tersebut bukan hanya saat menjelang dan pasca lebaran, namun untuk dijadikan trayek permanen.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kepada sejumlah awak media menyampaikan jika rute dari Pelabuhan Celukan Bawang menuju Kepulauan Sapeken dan Kepulauan Raas memang menjadi atensi khusus dari pemerintah daerah.
“Karena saat lebaran kemarin memang terbukti, dapat mengurai kepadatan penumpang yang akan mudik lebaran,” kata Bupati. Senin (22/4/2024).
Menurut Bupati, pihaknya tidak menampik jika banyak pihak yang meminta agar ke 2 trayek tersebut, untuk dijadikan trayek angkutan laut reguler, bukan hanya sebagai trayek angkutan lebaran.
“Untuk trayek dari Pelabuhan Celukan Bawang menuju Kepulauan Sapeken, kemungkinan akan diteruskan untuk menjadi jalur reguler,” ungkapnya.
Namun untuk trayek dari Pelabuhan Celukan Bawang menuju Kepulauan Raas, nanti akan kita bicarakan lagi kepada kementrian perhubungan sebagai regulator.
“Karena untuk trayek baru pasti memerlukan perhitungan yang matang, terutama pola kerja dan karakter ekonomi masyarakat Raas apakah sama dengan masyarakat Sapeken,” ujarnya.
“Karena pola kerja masyarakat Sapeken bepergian ke Provinsi Bali digunakan untuk perdagangan,” imbuhnya.
Jadi meraka ke Bali untuk menyelesaikan urusannya untuk berdagang dan selesai urusan langsung kembali, oleh karena itu diperlukan angkutan reguler.
“Untuk Kepulauan Raas pasti akan kami lakukan komunikasi dan kajian, jangan sampai nanti kalau ada trayek reguler dari Kepulauan Raas malah tidak ada penumpangnya,” ucapnya.
Kita akan lakukan serap aspirasi dengan masyarakat Raas yang ada di Bali, karena sepengetahuan kami karakteristik masyarakat Raas jika sudah berada di luar Sumenep, jarang pulang, baru menjelang hari raya mereka kembali ke Raas untuk berkumpul dengan keluarganya.
“Yang pasti kita akan mencoba, apakah ada Masyarakat Raas yang pola kerjanya setiap minggu pulang, setiap bulan pulang,” tambahnya.
Nanti akan kita komunikasikan dengan paguyuban masyarakat Raas yang ada di Bali, dan itu sudah kami lakukan (komunikasi) dengan mereka, saat akan menghadap kementerian untuk meminta angkutan jalur laut dari Celukan Bawang menuju Kepulauan Raas.
‘Kita doa kan saja semoga semuanya sesuai dengan harapan masyarakat,’ pungkasnya.