Nelayan Asal Desa Branta Pesisir Hilang, Diduga Jatuh ke Laut

Branta Pesisir

Dapurrakyatnews – Warga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, diduga jatuh dari atas Kapal Motor (KM) Harapan Baru. Firdausi (20) bersama 29 rekannya dalam perjalanan pulang usai mencari ikan, diperkirakan jatuh di sekitar perairan Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur.

Peristiwa naas yang dialami Firdausi tersebut, terjadi pada hari Senin (27/3) sekira pukul 23.00 Wib. Atas kejadian tersebut tim SAR gabungan telah melakukan pencarian terhadap nelayan naas tersebut, namun hingga Selasa petang (28/3) belum diketemukan keberadaannya.

Budi Cahyono, Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan menceritakan, Kapal Motor yang ditumpangi Jefri bersama rekannya itu berangkat melaut dari Pelabuhan Branta Pesisir, Senin (27/3) sekitar jam 15.00 Wib menuju perairan Jumiang, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.

Baca juga : Akibat Luapan Air Sungai 5 Kelurahan di 2 Kecamatan Tergenang Air

“Saat kapal yang membawa 30 Anak Buah Kapal (ABK) bertolak dari Jumiang, ternyata Jefri sudah tidak ada di kapal,” kata Budi Cahyono. Selasa (28/3/2023).

Ia menambahkan jika korban Firdausi terlihat oleh rekannya terakhir kali saat kapal masih di Jumiang, dan korban saat itu terlihat memilah ikan. Muhlis, Nakhoda KM. Harapan Baru, yang mengetahui kejadian itu, kemudian menghubungi Kepala Desa Branta Pesisir dan Polsek Tlanakan.

“Kabar itu kemudian diteruskan kepada kami, dan saat ini tim gabungan terus melakukan pencarian,” sambung Budi.

Budi menambahkan, bahwa tim gabungan terus melakukan operasi pencarian sejak pukul 09.00 WIB dari arah Pelabuhan Branta Pesisir.

Branta Pesisir

“Tim gabungan ini terdiri dari BPBD 8 personel, TNI, KPLP, Polri, Kades Branta Pesisir, Basarnas Pos Sumenep dan warga sekitar,” tuturnya.

Kapolsek Tlanakan AKP Achmad Supriyadi, saat dikonfirmasi secara terpisah terkait adanya peristiwa kajadian itu, dirinya mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden dan kronologi jatuhnya korban tersebut.

“Kapal beserta 30 ABK belum bersandar ke Pelabuhan Branta Pesisir, masih di laut. Makanya kami tidak bisa meminta keterangan mereka,” terangnya kepada awak media.

Polsek Tlanakan, mengaku hanya mendapatkan keterangan dari pihak keluarga korban.

“Kami dapat informasi dari keluarga, mengenai kronologinya bagaimana, kami masih belum tahu,” tutupnya.

Sementara itu, proses pencarian korban yang dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari 8 personel BPBD Pamekasan, TNI, KPLP, Polri, Kades Branta pesisir dan warga sekitar hingga selasa petang sekira pukul 16.30 Wib, masih nihil. Korban, masih belum diketemukan dan pencarian akan dilanjutkan pada hari berikutnya.

Tinggalkan Balasan