Tanjungpinang – Sejumlah masyarakat Tanjungpinang berbondong-bondong menyaksikan festival pawai budaya dan Mobil Hias, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, Sabtu ( 03/09 ).
Pantauan di lapangan, sejak pagi masyarakat sudah mulai memenuhi area seputaran Anjung Cahaya, hingga Taman Laman Boenda (Gedung Gonggong) tepi laut, demi melihat beragam budaya yang di tampilkan dalam pawai tersebut.
Festival Budaya dan Mobil Hias ini sempat vakum selama hampir 3 tahun, akibat pandemic covid-19. Namun tahun ini kembali dilaksanakan, serta menjadi tontonan dan hiburan bagi masyarakat Tanjungpinang.
Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma, S.IP menerangkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, bisa menyatukan kembali pawai adat yang sudah absen Selama dua tahun belakangan ini.
“Antusias masyarakat, Alhamdulillah terima kasih setinggi-tingginya, karena hari ini mereka berbondong-bondong suka cita, bahkan sejak pagi sudah meninggalkan rumah untuk menyaksikan pertunjukan pawai adat,” ungkap Walikota Rahma dalam sambutannya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pihak sponsor, yang telah membantu terlaksananya kegiatan pawai budaya dan mobil hias ini.
“Terima kasih kepada seluruh sponsor sehingga acara ini bisa berjalan, karena hal ini tidak ada di dalam anggaran APBD melainkan terlaksana dengan gotong royong,” imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang peserta dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Yunus mengungkapkan pawai budaya yang di prakarsai oleh Walikota Tanjungpinang, cukup sukses dan meriah. Bisa di lihat antusias para peserta baik dari paguyuban, mobil hias, siswa-siswi SMP dan SMA.
“Alhamdulillah, cuaca juga mendukung dan penonton cukup ramai. Khusus dari Pemuda Sulawesi Selatan bersama KKSS Kota Tanjungpinang dan Bintan, turut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan menampilkan budaya ciri khas Sulawesi Selatan. Mulai dari pencak silat, prosesi sebelum perkawinan, miniatur uang Panai ( mahar ), serta pemasangan sarung kepada Walikota Tanjungpinang,” ungkap Yunus saat ditemui di kawasan tepi laut, Sabtu (3/9).
Ia menuturkan, timnya menurunkan sebanyak 70 peserta, disebabkan para peserta di batasi 50 orang peserta karena antusiasnya, mengikuti festival tersebut maka pihaknya menurunkan lebih dari 50 peserta.
“Karena terlalu antusias kami dari pukul 06:00 Wib pagi sudah di lokasi, bahkan ada sebagian yang nginap di hotel Panorama, karena tidak ingin ketinggalan dan dikhawatirkan pukul 07.00 WIB jalan sudah di tutup.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus digelar setiap tahunnya. Agar masyarakat kota Tanjungpinang kembali bisa melihat Iven seperti ini, 0di Kota Tanjungpinang ini.