Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang, Hj Rahma menyerahkan bantuan kepada 32 kelompok kerja (Pokja), program kampung iklim (Proklim) se-Kota Tanjungpinang.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan disela silaturahmi pokja proklim se- Kota Tanjungpinang, di Aula Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senggarang, Rabu (10/8/22).
Walikota Rahma mengatakan, perubahan iklim sudah menjadi isu dunia dan bencana hidrometeorologi (bencana karena perubahan iklim), yang kian nyata dirasakan oleh masyarakat Kota Tanjungpinang.
“Mulai dari banjir, kekeringan, longsor penyakit akibat iklim dan kegagalan panen,” ungkap Rahma.
Dengan adanya Proklim bisa untuk mengatasi dampak perubahan iklim, khususnya di Kota Tanjungpinang dengan melibatkan masyarakat termasuk perusahaan.
Rahma menuturkan, Pemko Tanjungpinang telah melaksanakan Proklim ini sejak tahun 2017, dan semakin meningkat jumlahnya pada 2021.
Hal tersebut menjadikan Kota Tanjungpinang, sebagai Kota yang memiliki Proklim terbanyak di Provinsi Kepri.
“Untuk mengembangkan dan keseriusan terhadap Proklim ini, Pemkot juga telah mengeluarkan SK dan Instruksi Wali Kota, untuk mensinergikan program/kegiatan masing-masing OPD di lokasi Kampung Iklim. Agar terdapat penguatan aksi adaptasi dan mitigasi, perubahan iklim di masyarakat,” terangnya.
Rahma juga membagikan bantuan sebagai bentuk motivasi atau stimulus, agar masyarakat dapat secara swadaya melakukan aksi-aksi nyata di lapangan.
Adapun bantuan yang diberikan pemkot Tanjungpinang berbentuk barang yaitu komposter beserta dekomposter untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kepada 32 proklim, papan himbauan sebagai media edukasi pengelolaan sampah ke 25 proklim, papan nama sekretariat proklim, dan baju seragam.
Rahma menuturkan, bantuan ini sebagai kelanjutan tahun lalu, dengan penerima dan jumlah tentunya tidak sama di tiap proklim, namun disesuaikan dengan beberapa pertimbangan di lapangan.
“Dengan adanya bantuan ini, saya harap bapak ibu Pokja Proklim semakin semangat dan mampu mengedukasi, mendorong dan memotivasi masyarakatnya untuk melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara swadaya,” pungkasnya.