Berita  

Pejabat Sumenep Sindir Administrasi Birokrasi Berbelit RSUD Kebanggaan Sumenep

Pejabat Sumenep Sindir Administrasi Birokrasi Berbelit RSUD Kebanggaan Sumenep
Penanggung jawab pemulasaran jenazah RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Arifin (kiri) Camat Kota, Heru Santosa (tengah) Kepala Puskesmas Pandian, H. Samsuri (kanan) Nampak Sedang Berembuk Terkait Biaya Administrasi Pemulasaran Jenazah Warga Pamolokan Probable Covid-19 [foto/aditya]

SUMENEP, DapurRakyatNews – Jenazah masyarakat Kota Keris yang Probable Covid-19, yang sebelumnya sempat mengalami kesulitan untuk dimakamkan, akhirnya dapat teratasi dengan ‘Jhung Rojhung’.

Status Probable Covid-19 istilah baru bagi orang yang diyakini sebagai suspek dengan ISPA Berat atau gagal nafas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS). Atau meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan Covid-19, tetapi belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

Baca Juga : SDN di Sapeken Acuhkan Dinas, Pengawasnya Kemana?

Seorang warga Sumenep yang Probable Covid-19, meninggal dunia di kediamannya di Perumnas Giling, Pamolokan, Kota Sumenep, pukul 06:00 WIB, hari Senin (26/07) kemarin. Diketahui bahwa warga yang meninggal tersebut menjalani Isoman selama beberapa hari di rumah, bersama putranya yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Akibat status Probable Covid-19, keluarga yang ditinggalkan menemui kendala pada proses pensucian dan pemakamannya. Pasalnya, secara administrasi birokrasi Pemkab Sumenep tak dapat menanggung biaya untuk pemulasaran dan pemakaman jenazah Covid-19 yang tidak memiliki hasil pemeriksaan laboratorium RT (Rapid Tes)-PCR positif Covid-19.

Pejabat Sumenep Sindir Administrasi Birokrasi Berbelit RSUD Kebanggaan Sumenep

DapurRakyatNews lantas menemui dr. Erliyati Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, guna meminta konfirmasinya apakah proses pemulasaran jenazah Probable Covid-19 dapat ditangani oleh rumah sakit yang dipimpinnya.

“Ya kami akan menerima disini jenazahnya, kalau kami diminta untuk menjemput, tidak bisa. Kan ada Puskesmas Pamolokan selaku faskes setempat, kalau kami yamg jemput, lalu apa kerjanya puskesmas.” Ketus pejabat salah satu BLUD Sumenep itu.

Awak media lalu menghubungi Heru Santoso Camat Kota Sumenep, selaku Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Kota Sumenep, via sambungan seluler.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=FBGbx7sRUDw[/embedyt]

“Kami sudah menghubungi Puskesmas Pamolokan, agar dapat segera mengeluarkan surat keterangan bahwa jenazah adalah Probable Covid-19. Sesuai keinginan RSUD dr. H. Moh. Anwar, agar bisa menjemput jenazah segera.” Jelasnya.

Menjelang sore hari, awak media menuju RSUD dr. H. Moh. Anwar, karena mendapatkan informasi bahwa jenazah yang dijemput oleh ambulance rumah sakit jam 13:00 WIB, tidak juga dilakukan proses pemulasaran. Dikarenakan terkendala biaya yang nantinya tidak dapat diklaim oleh rumah sakit, akibat tidak ada hasil laboratorium RT-PCR.

Baca Juga : Terlanjur Hancur, Pemerintah Desa Ketupat Abaikan PPKM Darurat?

Sesampainya di ruang jenazah RSUD dr. H. Moh. Anwar, tampak Heru Santoso Camat Kota Sumenep bersama H. Samsuri Kapus (Kepala Puskesmas) Pandian telah sampai lebih dahulu. Dalam keterangannya, Heru menyampaikan dirinya dan H. Mamat panggilan akrab Kapus Pandian, ‘Jhung Rojhung’ pembiayaan pemulasaran dan pemakaman jenazah.

“Ini non anggaran mas, karena seperti sampeyan pahami administrasi birokrasi terkadang tidak semudah bayangan. Ini murni kepedulian kami agar jenazah dapat secepatnya dimakamkan.” Ujarnya.

Kapus Pandian yang juga berada di lokasi ikut menerangkan. “Selain Puskesmas Pandian, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, Pak Agus juga ikut memberikan sumbangsih. Beliau titip salam hormat kepada pihak keluarga almarhum.” Tuturnya.

Agus Junaidi Ketua DPD J.P.K.P Sumenep yang juga sejak awal ikut mendampingi pihak keluarga mengurus jenazah. Memberikan tanggapannya atas proses administrasi birokrasi di Sumenep yang menurutnya ‘njelimet’.

Baca Juga : Dewas RSUD dr. H. Moh. Anwar Mengundurkan Diri

“Jenazah Probable Covid-19, karena tidak memiliki hasil pemeriksaan rapid tes positif Covid-19. Walupun tidak menjalani rapid tes, tetapi beliau Isoman berdua dengan putranya dan bergejala persis dengan gejala yang dialami anaknya yang telah terkonfirmasi positif Covid-19.” Terang Agus.

Lebih lanjut, Agus juga mengucapkan syukur, bahwa masih ada Pejabat Sumenep yang benar-benar melayani masyarakat. “Alhamdulillah disaat administrasi birokrasi menjadi hambatan pelayanan kepada masyarakat. Masih tersisa bapak-bapak (Pejabat Sumenep_red) yang peduli dan mau melayani, membantu permasalahan yang terjadi.

Informasi yang diterima awak media dari pihak keluarga almarhum, ambulance rumah sakit datang menjemput setelah Hartono, Anggota Babinsa dari Kodim Sumenep, bersama Bhabinkamtibmas Polsek Kota Sumenep, mendatangi rumah sakit.

Tinggalkan Balasan