SUMENEP, DapurRakyatNews – Disparitas Kepulauan selalu menjadi isu tak sedap di telinga masyarakat sumenep, kecemburuan sosial dan rasa ketidakadilan yang di rasakan masyarakat kepulauan semuanya timbul akibat pembangunan yang timpang antara daratan dan kepulauan di kabupaten sumenep selama ini.
Kondisi rusak berat bangunan terminal penumpang fery pelabuhan Raas yang dibiarkan rusak bertahun tahun, membuktikan lalainya pemerintah terhadap fasilitas infrastruktur di daerah kepulauan.
Berdasarkan pantauan Tim liputan khusus DapurRakyatNews, kondisi bangunan terminal tersebut memang sangat memprihatinkan praktis tidak layak pakai sebagai terminal penumpang.
Beberapa pintu yang sudah hilang atau jebol, kaca-kaca jendela pecah dan banyak yang terlepas dari kusennya. Plafon banyak yang runtuh bahkan ada yang sampai menembus atap genteng berlubang lebar, sehingga di saat hujan air dengan mudah masuk dan membanjiri area ruang tunggu penumpang dalam bangunan ini.
Adapun fasilitas umum seperti kursi tunggu dan toilet hancur berantakan, sedangkan kondisi lantai kotor berdebu dan sampah berserakan dimana-mana. Akibatnya ruangan di bangunan terminal penumpang tersebut praktis tidak bisa digunakan, hanya ruangan loket saja yang masih berfungsi untuk melayani penjualan tiket para calon penumpang kapal fery.
Sekarang masih enak karena lagi gak hujan, bisa menunggu di sini (pinggir jalan sekitar bangunan) di bawah pohon. Kalo musim hujan yang susah mas, kita terpaksa berdesakan di dalam padahal bangunannya bocor sana-sini, dan kamar mandinya tidak bisa dipakai, tersiksa sekali saat tiba-tiba ingin buang air kecil,” Jumat (23/04/2021).
Saat kondisi terminal penumpang kapal fery pelabuhan Raas ini dikonfirmasikan oleh media ke pihak syahbandar pelabuhan setempat, diinformasikan bahwa bangunan Terminal penumpang fery ini milik Dinas Perhubungan provinsi Jawa Timur. Diperkirakan dibangun sepuluh tahun yang lalu dengan anggaran APBD pemprov Jatim.
Baca Juga : Konfirmasi Pihak Pemdes Tentang Status Kependudukan Nenek Muawena
Pewarta : F. Saputra
Editor : RF. Aditya
Respon (3)