Marak Proyek Siluman, Ketua DPC LSM Penjara Angkat Bicara.

Kepala Desa
Ketua DPC LSM Penjara bersama pekerja proyek jalan di desa Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

Situbondo, Dapurrakyatnews – Proyek pembangunan jalan yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2021, di dusun Karang geddeng, Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran , Kabupaten Situbondo diduga Siluman. Lantaran tak adanya papan proyek pekerjaan, di lokasi pembangunan tersebut.

Dengan tidak terpasangnya papan proyek di Desa Pecinan, diduga menyalahi aturan sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Baca juga : Kegiatan proyek diduga Langgar UU KIP, LSM Penjara Indonesia Geram

LSM Penjara bersama awak media datang ke lokasi proyek tersebut, dan dilokasi pekerjaan tidak terlihat papan nama proyek pekerjaan. Rabu (29/12/2021).

“Seharusnya ada papan nama proyek agar masyarakat tahu, apa yang sedang dikerjakan. Tujuannya agar masyarakat tahu tentang sumber dananya, berapa besar anggarannya dan Ukuran jalan yang dikerjakan. Kalau tidak ada papan proyeknya seperti yang terjadi sekarang ini, masyarakat jadi tidak tahu,” ujar Ketua DPC LSM penjara yang kerap disapa mas gondrong.

Ia menambahkan, Papan proyek gunanya memuat jenis kegiatan. Lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak. Serta jangka waktu atau lama pengerjaan proyek tersebut. Kalau tidak ada, bagaimana masyarakat bisa mengerti.

“Tidak dicantumkannya papan nama proyek tersebut bukan hanya bertentangan dengan Perpres. Tapi juga tidak sesusai dengan semangat transparansi dan keterbukaan terkait informasi pada masyarakat,” tegasnya.

Sementara Kepala Desa Pecinan H Untung, membenarkan adanya kegiatan proyek pekerjaan di desanya. Kepala Desa juga menerangkan jika sumber dana proyek tersebut, berasal dari Dana Desa.

“Papan nama sudah dipasang mas, untuk pekerja kami sudah menawarkan kepada warga, namun warga tidak mau dan lebih memilih melaut (nelayan),” Terangnya.

Ditempat berbeda salah satu warga setempat, yang enggan disebutkan namanya. Mengaku tidak tahu kalau akan ada kegiatan proyek desa, yang bersumber dari dana desa.

“kami juga tidak ada tawaran untuk bekerja di kegiatan ini, padahal di desa kami banyak pengangguran,” Jelasnya.

 

Tinggalkan Balasan