Mahasiswi STISIPOL Raja Haji Mengikuti Kampus Mengajar di SDN Pakintelan 02 Semarang 

Kampus
Alvin Sanatain, Mahasiswi STISIPOL Raja Haji saat mengajar Membaca kepada Siswa SDN Pakintelan 02, Semarang.

Dapurrakyatnews, – Kampus mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa, untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan, yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Program kampus mengajar ini merupakan program yang digagas oleh Kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Alvin Sanatain Mahasiswi Program Studi Administrasi Publik, di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang. Ia mengikuti Program kampus mengajar ini bertujuan untuk mengembangkan diri, di luar bidang ilmu ia pelajari.

Elvin, begitu sapaan akrab mahasiswi semester 5 ini menuturkan, sebelumnya ia bukan mahasiswa yang berasal dari bidang Pendidikan. Namun, ini bukan menjadi hal yang berat baginya, karena sebelum penugasan pihak panitia dari Program Kampus Mengajar memberikan pembekalan kepada seluruh mahasiswa.

Ia memutuskan untuk mengikuti program Kampus Mengajar yang diluncurkan oleh kemendikbud ini, karena ia berpikir bahwa ini kesempatan yang sangat berharga baginya.

“Program ini bukan hanya tentang memberikan pelajaran kepada siswa di sekolah dasar atau menengah, tetapi juga tentang memanfaatkan pengalaman nyata dalam dunia pendidikan,” ucap Elvin kepada dapurrakyatnews.com Selasa (10/10)

Ia menyampaikan, bahwa program ini memberikan pengalaman yang luar biasa. Ia bisa merasakan bagaimana berada di lingkungan pendidikan, berinteraksi dengan siswa, dan berbagi pengetahuan saya.

Kampus
Alvin dan temannya saat mengajari progam Calistung kepada siswa SDN Pakintelan 02.

Namun, alasan saya tidak berhenti di situ saja. saya juga menyadari bahwa zaman terus berubah, dan tuntutan pekerjaan pun ikut berubah. Kemampuan yang saya kembangkan selama program Kampus Mengajar dapat menjadi aset berharga di masa depan.

“Saya memahami bahwa kemampuan dan keterampilan yang saya peroleh dari pengalaman di luar bidang saya akan sangat berguna di dunia nyata,” ujarnya.

Kampus mengajar angkatan 6 ini, mahasiswa ditempatkan didomisili terdekat. Namun karena saya ingin sebuah pengalaman dan cerita baru dan mendapatkan kesempatan juga jadi saya mengambil dan mencoba mengikuti seleksi pemetaan sekolah yang berada di kota semarang yaitu SDN 02 Pakintelan, Kecamatan Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah.

“Dari beberapa banyak yang ikut, Alhamdulillah saya lolos di SDN Pakintelan 02 dari banyak mahasiswa di luar pulau Jawa di SDN Pakintelan ini,” tuturnya.

Ia menceritakan pengalamannya waktu mengajar di SDN Pakintelan 02. Sekolah ini kebetulan adalah sekolah yang paling belakang atau letaknya ditengah Perkampungan Gunung pati, Pakintelan.

Karena berada ditengah perkampungan, sekolah tersebut masih sangat asri dan tidak jauh dari lokasi sekolah terdapat kandang sapi perah dan kuda lalu dibelakang sekolah terdapat pemandangan dan pekebunan yang sangat indah sehingga saya sangat bersyukur melihat segala fenomena itu.

Saya dan tim kampus mengajar angkatan 6 memahami betapa pentingnya literasi dan numerasi bagi masa depan siswa. Kami melihat bahwa dampak pandemi COVID-19 membuat siswa kurang mendapatkan perhatian dalam hal ini, dan itu menjadi tantangan bagi kami.

Dalam semangat visi misi Kampus Mengajar, kami memutuskan untuk benar-benar menekankan peningkatan literasi dan numerasi di luar jam KBM. Saya dan tim percaya bahwa program Merdeka Belajar perlu dilaksanakan sebelum proses belajar dimulai agar siswa memiliki dasar yang kuat.

Hasilnya, kami melihat perubahan positif dalam kemampuan siswa dalam membaca dan matematika. Mereka semakin percaya diri dan termotivasi untuk belajar. Ini adalah langkah kecil menuju pemulihan pendidikan di masa pandemi.

Melalui pengalaman ini, saya tidak hanya berhasil memberikan kontribusi yang berarti bagi siswa-siswa di sana tetapi juga mendapatkan banyak hal. dan dampak yang saya dapatkan dari mengikuti program kampus mengajar adalah saya mendapat banyak hubungan baru, dan pengalaman baru yang mungkin bisa bermfaat untuk orang disekitar saya maupun untuk diri saya sendiri

“Semoga perjalananku di Program Kampus Mengajar terus memberikan peluang untuk berkembang dan berbagi ilmu dengan lebih banyak orang di masa depan.” imbuhnya.

Kalau bahas program, ada 17 program kerja yang akan di laksanakan. Namun saat ini di fokuskan kepada literasi dan numerasi. itu diluar dari kelas belajar, dilaksanakan setelah selesai proses KBM (kelas belajar mengajar) jam 1 siang sampai jam 2 siang kelas tambahan Membaca Menulis dan menghitung (Calistung).

kenapa sangat difokus kan calistung karena sebelum siswa memasuki kelas belajar siswa harus bisa menguasai bahan bacaan yang disampaikan guru, dan siswa juga harus bisa merasakan dampak dari program kmpus mengajar karena ini hak para siswa untuk bisa membaca, menulis dan menghitung.

Karena banyak siswa yang masih belum bisa membaca. Salah satu contohnya ada siswa kelas 4 SD yang bisa membaca dan menulis namun hanya bisa di handphone setelah dicek membaca dan dan menulis secara manual tidak bisa, itu terjadi karena dampak sekolah di rumah karena pandemi Covid-19.

“Siswa tersebut menulis dan membaca chat di handphone bisa. namun secara manual dibuku tulis tidak bisa, masih kaku dan terbata-bata,” jelasnya.

Selain itu, Ia juga mendapatkan pengalaman baru di SDN Patinkelan 02 ini, Dimana disekolah ini ada kebijakan dan program dari sekolah untuk menggunakan tata bahasa Jawa setiap hari kamis.

Jadi setiap hari kamis, seluruh siswa dan guru berbicara menggunakan bahasa jawa.

“Karena saya merupakan mahasiswa diluar pulau Jawa, jadi saya banyak belajar dan beradaptasi tentang bahasa Jawa disekolah tersebut,” pungkas Mahasiswi yang punya hobi melukis tersebut.

Tinggalkan Balasan