Berita  

Mahasiswa STISIPOL Lolos Seleksi Program Studi Independen MBKM Kemendikbud

STI
Mahasiswi STISIPOL Raja Haji Radeta Tea Makdatuang saat mengikuti Pelatihan product management oleh Binar Academy via zoom meeting.

Dapurrakyatnews, – Radeta Tea Makdatuang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji Tanjungpinang, lolos seleksi Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 5 Kampus Merdeka tahun 2023.

MSIB adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Radeta merupakan satu-satunya perwakilan dari STISIPOL Raja Haji dan berhasil lolos seleksi MSIB tahun 2023, mahasiswi Progam Studi Administrasi Publik STISIPOL Raja Haji lolos untuk mengikuti pelatihan course product management di Binar Academy.

Pelatihan itu dijadwalkan lima bulan kedepan. Dimulai 14 Agustus sampai 31 Desember 2023 secara online. Radita mengaku bersyukur karena program Magang Berkualitas dan Studi Independen (MBSI) Kampus Merdeka memberinya kesempatan mengikuti pelatihan berbasis IT tersebut.

STI

Ia menuturkan, awalnya Ia tidak tertarik untuk mengikuti studi independen, dirinya mendaftar untuk mengikuti program magang nya saja. Namun ketika saya ikut berdiskusi dengan mahasiswa lain dari kampus yang berbeda mengikuti program studi independen merupakan satu hal yang menarik dan bagus juga untuk meningkatkan skill kita untuk bekerja kedepannya,

“Karena hal itu saya jadi tertarik dan membuat saya mendaftar juga di studi independen.,” ungkap Radeta kepada dapurrakyatnews saat dihubungi via telepon, Selasa (29/8/2023).

Lanjutnya, disaat awal mendaftar, Ia sendiri sedikit ragu apakah saya bisa lolos atau tidak dikarenakan course yang disediakan untuk IT sedangkan dirinya berasal dari Non-IT.

Mahasiswi Administrasi Publik tersebut menjelaskan, Ada sekitar kurang lebih 5 course yang Ia daftar untuk studi Independen tersebut dan 3 diantaranya saya dinyatakan lolos. Untuk dapat lolos saya sebelumnya mengikuti beberapa tes di setiap perusahaan yang saya apply.

Adapun 5 Course tersebut yaitu, Microsoft data engineering, Artificial Intelligence (AI), Mobile engineer, IBM AI dan Product Management.

Setelah mengikuti tes-tes yang ada beberapa minggu kemudian ia dikirimkan surel (email) dari 3 course bahwa saya diterima di Studi independen. Dari tiga email tersebut Binar Academy yang menjadi pilihannya.

“Saya memilih course Product Management di Binar academy karena menurut saya course tersebut tidak terlalu jauh untuk saya kejar karena seperti yang saya bilang tadi saya tergolong dari Non-It. Saya merasa bersyukur bisa dapat lolos Studi independen dan belajar mengenai hal yang tidak dapat saya dapatkan di kampus,” tuturnya.

Dalam pelatihan itu, Radeta akan mempelajari tentang product management, dimana dalam product management sendiri adalah proses untuk menghasilkan produk digital yang berkualitas.

“Apa saja tanggung jawab dan bagaimana perjalanan karier dari seorang PM, cara menganalisis SWOT dari aplikasi dan analis benchmarking,” jelasnya.

Mahasiswi Kelahiran 01 Oktober 2003 di Tanjungpinang ini menyampaikan pengalaman dalam mengikuti pelatihan di Binar Academy tersebut.

Di minggu pertama, materi yang ia dapatkan yaitu belajar terkait start up yaitu perusahaan yang baru memulai operasional bisnis yang didirikan oleh satu orang ataupun banyak orang yang dilakukan untuk mengembangkan produk dan layanannya.

“Belajar mengenal istilah dalam start up mulai dari angel investor, bootstrapping, incubator, dan pitch deck. mengenal fase hidup dari product digital mulai dari fase introduction, fase growth, fase mature, dan fase decline,” terangnya.

Bersama dengan 100 peserta dari kampus dan daerah yang berbeda-beda, Radeta bisa menambah teman baru serta pengalaman baru tentang product management.

Anak ke 2 dari 4 bersaudara ini berharap, dengan mengikuti pelatihan ini bisa meningkatkan kemampuannya dalam hal product Management, bagaimana memulai bisnis awal berbasis digital.

“Aku ingin bisa kerja di perusahaan yang berbasis digital tersebut dengan menambahkan pengalaman dan juga kalau bisa nanti ingin mencoba mendalami startup bisnis,” tutup Alumni SMKN 1 Tanjungpinang tersebut.

Tinggalkan Balasan