SUMENEP, DapurRakyatNews – Bentrokan di situs tersuci ketiga Islam dan di sekitar Yerusalem Timur kembali terjadi antara Umat Muslim Palestina dengan Polisi Israel. Tidak kurang dari ratusan warga Palestina menjadi korban kekejian Israel.
Kebiadaban Israel dilakukan dengan menyerang jamaah shalat tarawih Masjid al-Aqsa menggunakan granat kejut dan peluru karet, pada Jum’at 7 Mei 2021 waktu setempat.
Aksi penyerangan Polisi Israel terhadap Umat Muslim Palestina pun mendapatkan kecaman dari komunitas Internasional, tak terkecuali Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dalam pernyataan sikapnya, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyerukan kepada seluruh negara untuk memberikan tekanan terhadap Israel agar dijatuhi sanksi internasional.
“Langkah empati dan konstruktif ini juga bisa dilakukan oleh negara negara Uni Eropa dan lain-lain. Secara bersama-sama negara negara ini bisa melakukan tekanan internasional terhadap Israel melalui PBB. Jika diperlukan, Israel diberi sanksi internasional,” ujar Ketua MUI dalam keterangannya kepada media Antara, Sabtu (8/5).
Dikutip dari Reuters, kejadian bermula di tengah protes warga Palestina terkait potensi penggusuran sejumlah rumah untuk pemukiman Yahudi. Mereka memenuhi perbukitan di sekitar masjid.
Mereka dihadang ratusan polisi Israel dengan perlengkapan lengkap. Situasi awalnya tenang, namun setelah berbuka puasa, situasi semakin memanas dan menjadi bentrokan.
Pejabat Masjid al-Aqsa meneriakkan agar semua pihak tetap tenang. “Polisi harus segera berhenti menembakkan granat kejut ke arah jemaah, dan kaum muda harus tenang dan diam!” tegasnya saat kejadian berlangsung.
Polisi Israel beralasan Palestina membahayakan personilnya. Juru bicara Kepolisian Israel menyebut warga melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya ke arah polisi dan menyebabkan enam terluka.
“Kami akan merespons dengan tegas setiap gangguan kekerasan, kerusuhan atau tindakan membahayakan personel kami, dan akan berupaya mencari pihak yang bertanggung jawab dan mengadili mereka,” kata juru bicara Kepolisian Israel tersebut, dikutip dari CNBC Indonesia.
Laporan paramedis menyebut 200 warga Palestina luka dalam kejadian itu. Mereka dirawat ke rumah sakit oleh Bulan Sabit Merah Palestina setelah terkena peluru karet Polisi Israel.
Di tempat terpisah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga buka suara, ia menyebut bahwa Israel sebagai negara teroris.
“Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem dengan cara yang biadab tanpa etika,” tegas Erdogan, dikutip dari AFP.
Zainoel Moedjib, Kyai muda kharismatik asal kepulauan Sumenep, angkat bicara terkait peristiwa ini. Menurutnya, isu Palestina saat ini bukan semata-mata isu kemanusiaan tapi juga isu keimanan.
“Penyerangan tentara israel kepada umat islam Palestina yang sedang melaksanakan ibadah melukai perasaan umat islam bukan hanya yang berada di Palestina tapi juga umat islam di seluruh dunia,” terang Kyai Zainoel, kepada media Dapur Rakyat News, Senin (10/5/2021).
Senada dengan Ketua MUI, Kyai Zainoel juga berharap agar, “Negara-negara dengan mayoritas muslim harus bersatu mendesak PBB, untuk bertindak tegas terhadap Israel atas segala pelanggaran HAM yang dilakukannya terhadap umat Islam di Palestina,” Pungkasnya.
Semoga aksi tidak manusiawi Israel dapat segera dihentikan. Kewajiban kita sesama Umat Muslim untuk membantu sedapat mungkin apabila kita melihat kemungkaran. Seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, dalam salah satu Hadits.
Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah S.A.W, bersabda “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya. jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Baca Juga : Viral Kepala Desa Njaluk THR, Achmad Fauzi Sudah Mengantisipasi
Pewarta : Faldy Aditya
Editor : D. Julak