Berita  

Ini Penyebab Langit di Kabupaten Pesisir Selatan Berkabut

Kabut
Terlihat langit Pesisir Selatan diselimuti Kabut tebal, Jum'at (6/10). (Foto -Isep Ilham).

Dapurrakyatnews, – Kondisi cuaca di wilayah Pesisir Selatan berkabut. Terlihat di langit negeri sejuta pesona ini, matahari diselimuti kabut tebal. Kon­disi ini sudah terjadi be­berapa hari belakangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, belum bisa memastikan kabut yang terjadi akibat titik api yang ada saat ini. Pasalnya titik api yang terdeteksi tidak terlalu banyak. Hingga kamis sore (5/10) BPBD Pessel melaporkan hanya terdapat beberapa titik, di Kabu­paten Pesisir Selatan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pesisir Selatan Doni Gustizal mengatakan, kabut tebal ini merupakan kiriman dari daerah tetangga seperti Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Jambi yang dibawa oleh angin yang berhembus kencang ke wilayah Sumatra Barat, khususnya Pessel.

“Kabut ini terjadi dari pengaruh angin dan kiriman dari Provinsi Jambi, Palembang dan Riau,” ucap Doni saat dihubungi, Jum’at (6/10).

Surat edaran Bupati

Surat edaran Bupati

Ia menjelaskan, beberapa daerah yang terpantau kabut asap ini, diperkirakan akibat dari dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di daerah itu beberapa waktu lalu.

“Ya, untuk beberapa hari ini, kabut terpantau tebal di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Pancung Soal, Kecamatan Ranah Ampek Hulu, dan Kecamatan Lunang Silaut,” ujarnya.

Lanjut, saat ini seiring dengan meningkatnya kabut asap di daerah itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada.

“Kita menghimbau masyarakat untuk pakai masker. Bagi kelompok rentan, hindari beraktivitas banyak di luar ruangan,” jelasnya.

Imbauan ini sudah dilakukan oleh BPBD Pessel sesuai dengan surat edaran Bupati Pesisir Selatan tentang peringatan dini potensi perkiraan musim kemarau dan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Dalam Surat edaran tersebut pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara pembakaran serta tidak membuang bara api, puntung rokok di kawasan yang rawan kebakaran seperti semak belukar, Padang rumput dan dikawasan hutan.

Tinggalkan Balasan