Dapurrakyatnews – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menghadiri acara persiapan peluncuran Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT), yang digelar di Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Rencananya, peluncuran APHT ini akan dilakukan pada akhir Desember 2024, dengan harapan dapat memberikan dampak signifikan bagi sektor pertanian tembakau dan kesejahteraan para petani di daerah tersebut.
Peluncuran ini diselenggarakan melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sumenep, sebagai langkah strategis untuk mengintegrasikan seluruh rantai produksi tembakau, dari hulu ke hilir.
Dalam sambutannya, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan aspek ekonomi tetapi juga kesejahteraan sosial petani tembakau.
“Tujuan utama dari program ini adalah bagaimana proses pertanian dari hulu ke hilir, menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. Bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi sosial,” kata Bupati. Selasa (26/11/2024).
Kami ingin memastikan bahwa petani tembakau mendapatkan perlindungan, baik dalam aspek kesejahteraan sosial maupun jaminan untuk keluarga mereka, terutama bila terjadi musibah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Fauzi menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi sosial petani, yang sering kali menghadapi tantangan berat dalam mencari nafkah.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah daerah, telah memfasilitasi program santunan bagi keluarga petani yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, sebagai bentuk perhatian kepada mereka yang menjadi pejuang devisa negara.
“Petani tembakau bukan hanya sekadar petani, mereka juga berperan besar dalam menyumbangkan devisa negara. Mereka adalah pejuang ekonomi, yang melalui hasil tembakau yang mereka tanam, berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya berlaku bagi petani tembakau, tetapi juga mencakup petani secara umum.
Jika seorang petani meninggal dunia dalam proses bekerja dan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, maka keluarganya, terutama istri dan anak-anaknya, berhak mendapatkan santunan dari pemerintah.
“Santunan ini sangat penting untuk memastikan bahwa keluarga petani yang ditinggalkan tidak terlantar, terutama jika sang istri tidak bekerja atau tidak memiliki penghasilan tetap,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari program BPJS Ketenagakerjaan yang diinisiasi oleh Pemkab Sumenep, untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik dalam keadaan normal maupun dalam situasi yang tidak terduga.
“Kami berharap, melalui program ini, keluarga petani akan merasa lebih terlindungi dan sejahtera. Pemerintah daerah, khususnya Sumenep, menjadi satu-satunya kabupaten yang memiliki program semacam ini untuk melindungi para pekerja, termasuk petani,” pungkas Bupati Achmad Fauzi.
Dengan adanya Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau ini, diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian tembakau di Sumenep, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, serta eningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ekonomi lokal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Sumenep Edy Rasiyadi beserta Asisten Sekda, perwakilan Bea Cukai Pamekasan, Kepala OPD, Camat setempat, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan petani tembakau setempat.