Dapurrakyatnews – Pemerintah Kabupaten Sumenep resmi menggelar Sumenep Investment Summit (SIS) 2024, dengan tema Investment as A Catalyst for Economic Growth atau Investasi Sebagai Katalis Pertumbuhan Ekonomi Investasi, sebagai salah satu upaya pemerintah daerah untuk menarik minat investor ke wilayah Kabupaten Sumenep.
Acara yang telah dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Dr Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH., tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Direktur Manajemen Investasi Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, serta unsur Forkopimda setempat.
Dalam salah satu sambutannya, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat pembangunan daerah melalui investasi strategis.
“Kami ingin menunjukkan, bahwa Sumenep, memiliki potensi luar biasa yang siap ditawarkan kepada investor. Mulai dari pariwisata hingga industri berbasis sumber daya lokal, semua telah kami siapkan,” kata Bupati Sumenep.
Baca juga : Achmad Fauzi: Sumenep Investment Summit 2024 Potensi Besar dan Arah Baru Investasi Daerah
Sementara itu, ditemui usai launching Sumenep Investment Summit (SIS) 2024, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumenep, Dr. R. Abd. Rahman Riadi, mengungkapkan bahwa melalui SIS 2024, pemerintah menghadirkan konsep Sumenep Investment Project Ready to Offer (SIPRO).
“Seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Bupati, ada enam proyek unggulan yang kami tawarkan, mulai dari pengembangan Hotel Utami menjadi minimal Hotel Bintang 3, wisata Pantai Slopeng, Lombang dan Telaga Kermata, hingga pengelolaan produk Soda Ash (Natrium Karbonat) terintegrasi,” jelasnya. Senin (25/11/2024) Malam.
Ia menambahkan, pengelolaan Soda Ash terintegrasi menjadi salah satu fokus utama, karena memiliki potensi besar untuk industri tekstil.
“Bahan baku seperti garam dan fosfat tersedia melimpah di Sumenep. Meski amonia harus didatangkan dari luar, kesiapan lahan di Kalianget telah menarik perhatian investor dari India dan Jerman untuk melakukan studi kelayakan,” tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga memberikan kemudahan bagi investor melalui insentif pajak dan retribusi. Namun, ada syarat tegas yang harus dipenuhi.
“Investor wajib menyerap tenaga kerja lokal. Jika tidak, insentif seperti DBHTB tax holiday tidak akan diberikan,” tegas R Abd Rahman Riadi.
Tambahan informasi, Tax holiday merupakan insentif fiskal berupa pengurangan atau pembebasan Pajak Penghasilan (PPh), bagi perusahaan yang berinvestasi di sektor-sektor prioritas.
Puncak acara SIS 2024 malam ini akan diisi dengan Gala Dinner dan penyerahan penghargaan kepada perusahaan, yang disiplin melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) serta berkomitmen terhadap CSR dan lingkungan.
Acara juga akan ditutup dengan peluncuran Calender of Event 2025, menegaskan Sumenep sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang menjanjikan.
Mengahiri keterangannya, Abd. Rahman Riadi menegaskan, dengan berbagai potensi yang ditawarkan, Sumenep optimis dapat menarik perhatian investor untuk berkontribusi pada pembangunan daerah.
“Kami tidak hanya menawarkan proyek, tetapi juga peluang untuk tumbuh bersama masyarakat Sumenep,” pungkasnya.