Berita  

Karhutla di Tapan Sulit Padam karena Kendala Sumber Air

Karhutla
Tim TRC BPBD Pessel bersama masyarakat saat memadamkan api di lahan sawit yang terbakar di Nagari, Tapan, Pesisir Selatan, Sumbar.

Dapurrakyatnews, – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di wilayah Pesisir Selatan, khususnya di Wilayah Tapan dan sekitar Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera barat.

Karhutla kali ini terjadi di Nagari Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Selasa (3/10) sore sekira pukul 15.00 WIB.

“Iya lahan sawit siap tanam sekitar 1 Hektar dan lahan kosong 3 hektar yang terbakar,” ucap Aldasman petugas Lapangan BPBD Pesisir Selatan, Pos Tapan, Selasa (3/10).

Ia menuturkan, kronologi kebakaran terjadi akibat pembakaran buka lahan baru yang menjalar dan membakar 3 hektar lahan kosong 1 lahan sawit siap tanam.

Menurut Laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan mengatakan bahwa musim kemarau membuat petugas susah untuk memadamkan api karena sumber air yang terbatas dan sulit didapatkan saat terjadi karhutla.

“Kemarau kering saat ini membuat tim di lapangan cukup kesulitan mendapatkan akses air untuk pemadaman karhutla,” kata Aldasman Petugas BPBD Pos Tapan, Selasa (3/10/2023).

Karhutla
Petugas BPBD Pesisir Selatan Pos Tapan saat memadam api di lahan gambut, Nagari Tapan, Pesisir Selatan, Sumbar, Selasa (3/10).

Aldasman menjelaskan petugas harus mencari sumber-sumber air yang masih ada di sekitar lokasi kebakaran. Menurutnya, tim pemadam tak jarang harus mencari sumber air cukup jauh dari titik kebakaran.

Parit-parit di sekitar kawasan lahan gambut yang biasanya banyak menampung air, kini mulai surut bahkan mengering di sejumlah lokasi.

“Selain itu juga akses jalan menuju lokasi tidak bisa ditempuh mengunakan mobil. jadi tik harus menggunakan motor dengan bantuan mesin pulti PDAM,” ujarnya.

Ia melanjutkan, karena kesulitan air, tim sangat terkendala saat memadamkan api sehingga memakan waktu yang lama.

“Sekitar 5 jam lebih api baru bisa dipadamkan dengan alat seadanya. sampai sore tik dibantu dengan masyarakat saat memadamkan api,” ungkapnya.

Aldasman melanjutkan, lahan gambut yang terbakar biasanya juga menyisakan bara api di bawah tanah, sehingga yang muncul dan terpantau dari atas tanah hanya asap. Para petugas terkadang hanya bisa memperkirakan titik api yang berada di bawah tanah.

Ia menuturkan kontur lahan gambut yang berongga bisa saja menjadi jalan asap kebakaran keluar dari dalam tanah. Karena itu, titik api bisa dekat dari sumber keluarnya asap atau bisa juga sangat jauh.

Dengan kondisi tersebut, petugas pemadam hanya bisa berupaya melakukan pemadaman dengan terus melakukan pembasahan dan penyiraman di area lahan terbakar.

Dengan kondisi tersebut, petugas pemadam hanya bisa berupaya melakukan pemadaman, dengan terus melakukan pembasahan dan penyiraman di area lahan terbakar.

“Hingga sampai sore, api sudah mulai padam cuman asap masih tebal karna yang terbakar lahan gambut,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan