Di Ekspor ke China, Daun Kelor (Maronggi) Sebanyak 22 Ton. Ini Harapan Bupati Sumenep

Daun kelor
Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH, MH didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, pecahkan kendi berisi bunga sebagai tanda pelepasan ekspor Daun Kelor ke China.

Dapurrakyatnews – Bupati Sumenep Achmad Fauzi melepas ekspor perdana komoditi Daun Kelar, ke Negara Tirai Bambu China. Ekspor perdana Daun Kelor sebanyak 22 ton, dari total kontrak 1 tahun sebanyak 200 ton. Selasa (7/6/2022).

Turut mendampingi Bupati Sumenep dalam pelepasan ekspor perdana tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Hainur Rasyid, yang bertempat di Desa Batang batang Laok, Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

“Ditahun 2018 kita pernah dorong melalui dinas pertanian, untuk segera sosialisasi kepada masyarakat, untuk tanam kelor. Karena suatu saat pasti dibutuhkan, dan ada pengusaha yang membutuhkan,” kata Bupati Sumenep.

Namun karena ada pandemi covid 19 memang tidak ada pergerakan, setelah 2021 ini mungkin sudah mulai. Bahkan beberapa bisnis yang lain termasuk pengusaha UMKM juga sudah mulai bangkit.

“Kita berharap pandemi covid 19 segera berakhir, agar semua ekonomi bisa bergerak,” harapnya.

Daun kelor
Bupati Sumenep Achmad Fauzi berharap ekspor Daun Kelor sebagai momentum kebangkitan UMKM setelah Pandemi Covid. 

Ia menambahkan jika ini merupakan awal yang baik, bagi kebangkitan UMKM kita. Maka ada optimis baru karena perwakilan dari jakarta sebagai buyer, sudah menyampaikan kebutuhan berapa ton, dan yang paling penting dari segi kwalitas harus lebih dinaikkan.

“Ini yang menjadi pemikiran pemerintah daerah untuk, mensupport pak iwan (Heri Siswanto) sebagai pengusaha UMKM. Untuk bagaimana mengakomodir seluruh petani daun kelor, untuk bisa dimasukkan barangnya ke Pak Iwan,” tambahnya.

Sementara ditempat yang sama Heri Siswanto dari PT Sumekar Bangun Persada, sebagai eksportir mengatakan jika awal pengiriman dimulai sejak tahun 2014.

“Waktu itu memang sedang booming daun kelor, yang dikatakan sebagai pohon ajaib. Banyak pengusaha, yang berusaha mengembangkan daun kelor,” ujar Heri Siswanto.

Saat itu saya awali dengan pasar lokal, baru di tahun 2016 baru ada permintaan dari luar, tapi masih sedikit. 2018 ada permintaan yang lumayan banyak ke Thailand, namun karena pandemi semua terhenti. Baru di tahun 2021 setelah bertemu pak Hendri (rekan bisnis), kita ada kesepakatan penandatangan kontrak. Untuk memenuhi permintaan dari China, sampai 15 kontainer atau 300 ton.

Daun kelor

“Bahan baku (daun kelor) yang kita ekspor berasal dari beberapa kecamatan, Ambunten, Pasongsongan, Dasuk, Batu Putih, Batang Batang, Dungkek, Talango dan Bluto,” terangnya.

Untuk kwalitas daun kelor dari Sumenep, merupakan Daun kelor paling bagus se Indonesia. Hal ini berdasarkan bukti bukti uji laboratorium, yang selama ini kita lakukan.

“Jadi kalau rata rata daun kelor di Indonesia protein nya 20 sampai 26, kalau daun kelor dari Sumenep sampai 45 nilai protein nya,” pungkas Heri Siswanto.

IMG_20250315_181152_resize_1
IMG_20250315_181203_resize_82
IMG_20250315_181142_resize_49
 

Tinggalkan Balasan