Dapurrakyatnews – Bupati Sumenep Achmad Fauzi menghadiri pengukuhan dan pelantikan pimpinan daerah Media Independen Online PD MIO Indonesia Sumenep, yang digelar di Hotel De’ Bahgraf Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Senin (12/6/2023).
Dalam sambutannya Bupati Sumenep menyampaikan selamat atas dilantiknya pengurus PD Mio Sumenep oleh pimpinan pusat. Tentu ia berharap sebagai bupati, ingin menyampaikan beberapa hal dengan apa yang telah dilaksanakan sore hari ini.
“Kita pahami semua, saat ini begitu banyak jumlah media online di Indonesia ini. Maka pada akhirnya seluruh pengurus harus mendorong seluruh media yang tergabung di dalamnya, untuk bersama sama melakukan sesuatu yang berbeda, dalam rangka terkait dengan pelatihan pelatihan dalam kejurnalistikan,” kata Bupati Achmad Fauzi.
Ini sangat penting menurut saya. Salah satunya adalah bagaimana cara menulis yang baik dan benar. Karena ada beberapa sebuah tulisan yang menurut saya hanya menulis dari satu sisi. Misalnya saat media menyoroti beberapa kebijakan pemerintah terkait dengan kebersihan, ini terkadang para awak media cara menulisnya hanya dari satu sisi, dan cenderung mempertanyakan keberadaan pemerintah.
“Misalnya jika ada sampah berserakan. Maka narasi yang disampaikan menggiring untuk mempertanyakan keberadaan pemerintah. Kenapa sampah berserakan di mana mana,” ujarnya.
Nah ini yang saya sampaikan bahwa tulisannya itu, narasinya satu sisi. Nah ini kenapa? mungkin karena kompetensinya masih belum matang. Menurut saya, harusnya di dalam pemberitaan, narasinya itu ada sisi yang berbeda.
“Gimana pemerintah? Bagaimana karakter masyarakatnya. Begitu sampah berserakan, berarti masyarakat yang buang sampah sembarangan. Nah ini yang ingin saya sampaikan bahwa, di dalam setiap pesan pesan tulisan jurnalistik, harus ada pesan edukasinya, bukan pesan seolah olah kebijakan yang selalu dipertanyakan,” terangnya.
Maka apa yang disampaikan oleh ketua Mio pusat tadi benar, jadi kompetensi ini harus memang benar benar didorong oleh semua wartawan yang tergabung di Mio Kabupaten Sumenep. Agar, hasil narasi tulisan yang disampaikan itu lebih luas.
“Sehingga opini yang dibangun tidak menjurus kepada, sebuah kebijakan salah, yang selalu dilakukan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya, setiap penulisan karya jurnalistik perlu ada beberapa tulisan dalam mengawal eksistensi kebijakan pemerintah, agar benar benar diperhatikan. Misalnya ketika pemerintah mengambil sebuah kebijakan, awak media harus memahami kenapa ada kebijakan sepert ini, karena ada beberapa hal terkait dengan aspek aspek lain misalnya tidak maksimal.
“Sebenarnya di setiap kebijakan, melihat dari visi misi yang ada, itu harus diperhatikan juga. Jadi semisal ada beberapa hal yang menurut teman teman tidak begitu maksimal, mungkin di visi misinya memang tidak menjadi prioritas utama,” imbuhnya.
Ini yang saya bilang kecerdasan dalam menulis terkait dengan kejurnalistikan, menjadi kekuatan bagaimana seorang wartawan memiliki analisis yang kuat, Itu yang penting menurut saya. Sehingga setiap tulisan itu memiliki bobot, yang memberikan sebuah masukan masukan kepada pemerintah lebih baik lebih baik.
“Pemerintah, setiap mengambil kebijakan tidak akan bisa bekerja sendiri. Karena setiap pemerintahan yang berbasis pentahelix, akan memberikan kekuatan yang berbeda,” ungkapnya.
Ada sisi media yang memberikan pengawasan yang lebih baik, ada sisi media yang memberikan sosialisasi lebih baik, tidak semua media itu mendorong sesuatu yang tidak baik. Artinya ada program program pemerintah juga yang pergunakan corong media.
“Misalnya ada program UHC, jadi program UHC sampai ke masyarakat karena beberapa tulisan tulisan media,” ungkap Bupati yang digadang gadang maju ke Jawa Timur.
Ada juga memang beberapa tulisan tulisan itu yang mengawasi kebijakan kebijakan pemerintah, misalnya kebijakan tadi yang disosialisasikan tidak berjalan dengan baik. Maka media layak menulis, karena memang pengawasan itu salah satu fungsi dari media, untuk memperkuat kebijakan pemerintah yang saat ini, mengarah kepada kesejahteraan masyarakat.
“Jadi kami juga sampaikan kepada para pimpinan OPD, Bahwa kita harus cerdas juga melihat tulisan tulisan dari teman teman media,” ungkapnya.
Jadi karena dasarnya, sistemnya berbasis pentahelix tentu pasti sangat sangat membutuhkan sekali dan jadi tinta ini menentukan segala sesuatu, legacy legacy opini itu akan menentukan. Peran media pada akhirnya membuat sebuah opini, dan narasi narasi dari sebuah elektabilitas.
“Semoga wabah ini menjadi wadah yang terbaik dan dapat berkolaboratif dan bekerjasama, dengan seluruh pihak agar kekompakan menjadi wadah untuk berkolaborasi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pelantikan dan pengukuhan PD MIO Indonesia Sumenep, Kapolres Sumenep, Dandim Sumenep, Kajari Sumenep, Ketua Pengadilan Negeri Sumenep, Kepala OPD Sumenep, Ketua Pengurus Pusat Mio AYS Prayogie, Ketua Pimpinan Wilayah Soeharto, Ketua Wakil dewan Penasihat Dr Anto Suroto. Ketua Paguyuban Camat, Ketua Asosiasi Kepala Desa Sumenep beserta para undangan.