Sumenep, Dapurrakyatnews – Bupati Sumenep Ach Fauzi memberikan hadiah 1 unit sepeda motor, kepada Hadariah Bidan honorer di Rumah Dinas Bupati Sumenep (16/12/2021). Bidan honorer yang bertugas di Desa Saseel, kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Apa yang dilakukan oleh Bupati Sumenep, merupakan bentuk apresiasi atas pengabdian bidan Hadariah kepada masyarakat. Namun bagaimana dengan nasib dengan puluhan Bidan Desa yang tersebar di kepulauan Kabupaten Sumenep yang sampai saat ini statusnya hanya dengan memegang SK Kepala Puskesmas.

Hal tersebut disampaikan oleh Achmad Rasyidi, anggota PAC Bara JP kecamatan Gayam kepada Dapurrakyatnews. Ia menyampaikan bahwa apresiasi yang pantas diberikan kepada Bidan Honorer, hanyalah dengan mengangkat mereka dengan status yang jelas.
“Berikan mereka status yang jelas. Karena bertahun tahun mereka mengabdi, mereka hanya memegang surat kontrak kerja. Yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas,” katanya. Minggu (19/12/2021).
Belum lagi minimnya tenaga kesehatan, yang ada di desa desa. Bahkan sampai saat ini ada 2 pulau yang belum pernah merasakan adanya Bidan Desa dan Perawat. Masyarakat pulau Pajangan Desa Nonggunong dan Pulau Manok Desa Sonok, sampai saat ini belum pernah merasakan adanya manfaat Bidan Desa dan Tenaga perawat.
“Padahal info yang kami dapat, di pulau tersebut ada putra daerah yang basic sekolahnya kebidanan. Kenapa Pemerintah tidak merekrut mereka sebagai pegawai kesehatan,” tambahnya.
Ketua PAC Bara JP Barisan Relawan Jalan Perubahan Kecamatan Sapeken Sardi, menyampaikan kepada awak media. Ia mengatakan bahwa kondisi Polindes, di Desa Sabunten kecamatan Sapeken yang jauh dari kata layak. Polindes yang atapnya bocor, kebanjiran jika datang hujan.
Cek Video: https://youtu.be/m1TeTg5qCl0
“Bagaimana mereka bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, jika kondisi Polindes yang mereka tempati jauh dari kata layak,” Katanya.
Ia menambahkan. Nasib kurang baik juga dialami oleh, Bidan Mu’tasydah. Bertugas di Dusun Saur, Desa Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, sejak tgl 1/10/2009. Sampai saat ini, masih tidak ada perbaikan status.
“Kami berharap agar, ini menjadi perhatian kepada Pemerintah. Minimal mereka mendapatkan kontrak pusat, atau Pemprov Jatim. Perbaiki nasib mereka agar kami, rakyat bisa menerima pelayanan kesehatan yang maksimal. Karena jika mereka sudah sejahtera, maka mereka akan bekerja dengan hati” pungkasnya.
Dengan kepemimpinan Bupati Milinial Achmad Fauzi, mereka menggantungkan asa. Berharap Bupati bisa melobi Pemerintah Pusat, agar bisa merubah status mereka yang semula SK Kepala Puskesmas menjadi SK kementerian Kesehatan.
Respon (2)