Asosiasi Perguruan Tinggi Katholik Se-Indonesia Kembangkan Lahan Padas di Desa Curah Cottok

Asosiasi
Andrew Juwono bersama para mahasiswa/ mahasiswi dan juga beberapa masyarakat sedang melakukan pembuatan jamu herbal

Dapurrakyatnews – Sebanyak 20 Perguruan Tinggi Katholik se- Indonesia, yang tergabung dalam wadah Asosiasi Perguruan Tinggi Katholik, melakukan kegiatan pengabdian dan pengembangan masyarakat di kawasan Cottok Internasional Park (CIP), di Desa Curah Cottok Kecamatan Kapongan Situbondo. Sabtu (16/7/2022).

Dalam kegiatan tersebut Perguruan Tinggi Katholik melaksanakan 6 program unggulan, di antaranya Pengembangan pendidikan siswa dan kalangan pendidik. Serta pengolahan lahan kering menjadi Produktif. Selain itu, seluruh perwakilan mahasiswa dari 20 Kampus, didampingi oleh masing- masing dosen pendamping.

Andrew juwono pelaksana kegiatan mengatakan, sebanyak 20 kampus Perguruan Tinggi Katholik sengaja memilih Desa Curah Cottok, karena Desa tersebut termasuk Desa yang cepat berkembang. Semula Desa Curah Cottok masuk kategori Desa tertinggal, kini berkembang menjadi Desa Mandiri.

Asosiasi
Andrew Juwono sedang mendampingi mahasiswi memberikan bimbingan pembelajaran bahasa Inggris di Gazebo Science Park.

“Untuk itu kami bersama mahasiswa dari 20 kampus akan berjuang menjadikan Desa Curah Cottok, ke arah Rule Model di Desa masing – masing mahasiswa. Pembangunan Indonesia akan lebih maju, jika diawali dari pembangunan desanya,” terangnya.

Andrew Juwono, pria yang tercatat sebagai dosen Tehnik di Universitas Mandala Surabaya menambahkan, adapun beberapa bentuk pengabdian yang di jalankan diantaranya, membangun media pembelajaran bernuansa alam dan di beri nama Science Gazebo Park, dan di tempat ini juga tersedia sarana pengamatan venomena alam.

“Selain itu, para mahasiswa akan mengadakan pembelajaran bahasa Inggris pada siswa sekolah dasar. Keberpihakan kepada bumi dan tanah, membuat minuman herbal serta peningkatan ekonomi produktif,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pengabdian di desa Curah Cottok, sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2016 lalu dan juga melibatkan mahasiswa Unars Situbondo.

“Kami ucapkan banyak terima kasih, kepada pemerintah Desa dan juga masyarakat curah Cottok. Antusias dan semangat masyarakat dalam bekerja sama dengan kami, sungguh sangat baik kami rasakan,” ungkapnya.

Semoga apa yang kami lakukan di CIP Desa Curah Cottok ini akan bermanfaat, “Kami berharap agar masyarakat mampu mengembangkannya,” pungkasnya.

Di antara kampus yang turut andil melakukan pengabdian, UK- Widya Mandala Surabaya, STIK Stella Maris Makasar, UKI Atmajaya, UK- St Thomas Medan dan beberapa Perguruan Tinggi lainnya.

Tinggalkan Balasan