Tak Berkategori  

Stop TB Partnership Indonesia Gandeng Pemkab Sumenep Eliminasi Tuberkulosis

Penanggulangan TBC

SUMENEP, DapurRakyatNews – Stop TB Partnership Indonesia (STPI) sebagai organisasi yang berfokus pada upaya eliminasi TBC di Indonesia, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep melaksanakan penyusunan rencana strategis daerah untuk penanggulangan TBC.

Dalam Dokumen Strategi Nasional Penanggulangan TBC terdapat enam strategi untuk mempercepat eliminasi TBC di Indonesia. Salah satu strateginya adalah Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi tuberkulosis 2030.

STPI kemudian mengadakan kegiatan Penyusunan Rencana Strategis Daerah dalam Penanggulangan TBC Kabupaten Sumenep yang dilaksanakan pada tanggal 16- 18 Juni. Bertempat di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sumenep.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Pada 2020, jumlah penderita TBC Kabupaten Sumenep diperkirakan menjadi tertinggi di Jawa Timur yakni berjumlah 2.202 orang. Berkaitan dengan hal itu maka dibutuhkan perencanaan yang efektif untuk penanggulangan TBC melalui penyusunan rencana strategis penanggulangan TBC di daerah.

Sebagian masyarakat Sumenep yang memiliki gejala ataupun yang sudah terkonfirmasi menderita Tuberkolosis, terkadang enggan untuk berobat ke fasilitas kesehatan yang ada.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep H. Yayak Nurwahyudi, menjelaskan beberapa strategi guna mendorong masyarakat agar mau berobat.

“Pertama kita harus cek terlebih dahulu, apakah masyarakat yang menderita Tuberkolosis memiliki BPJS Kesehatan, kalau belum segera kita daftarkan kepesertaannya melalui PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah).” Jelasnya.

Kemudian H. Yayak juga menuturkan bahwa pihak Pemkab siap menerapkan strategi yang dianggap perlu guna merangsang masyarakat agar mau berobat.

Pada kesempatan yang sama Kabid Dinas Sosial Sumenep Fajarisman, juga menyampaikan, “Kami sudah melakukan pengecekan langsung ke bawah, dan menemukan masih ada masyarakat yang kurang mampu yang masih belum mendapatkan bantuan dari segi kesehatan dan sosial.” Ujarnya.

Pembangunan bidang kesehatan termasuk pencegahan penyakit yang menimbulkan biaya tinggi seperti Tuberkulosis adalah bagian dari langkah untuk meningkatkan manusia Indonesia yang berkualitas.

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan