Dapurrakyatnews – Puskesmas Nonggunong meluncurkan program inovatif Posyandu Integrasi Layanan Primer, menjadikannya sebagai satu-satunya fasilitas layanan kesehatan terpadu di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep.
Dengan dukungan penuh dari Tim Yankes Bergerak, program ini menggabungkan layanan kesehatan utama yang mencakup seluruh siklus hidup, mulai dari kesehatan ibu dan anak, pelayanan bagi dewasa hingga lanjut usia, yang semuanya kini dapat diakses dalam satu atap.
Menurut Kepala Puskesmas Nonggunong, Bambang Yulianto, program ini bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kepulauan, yang seringkali terkendala akses geografis.
“Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan kualitas kesehatan di kawasan terpencil,” kata Bambang Yulianto. Minggu (27/10/2024).
Sementara itu, Resti Mei, Penyuluh Kesehatan di Puskesmas Nonggunong, menyatakan rasa syukur atas kehadiran Posyandu ini dan berharap bahwa, semua kelompok usia dapat terlayani dengan baik.
“Kami ingin masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Tidak hanya menyediakan akses layanan kesehatan, Puskesmas Nonggunong juga berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Lima kader posyandu telah mendapat pelatihan intensif melalui bimbingan teknis (bimtek), untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan.
Tim Yankes Bergerak juga akan memberikan pendampingan langsung untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana dan mencapai hasil maksimal.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kesehatan masyarakat, program Yankes Bergerak akan melaksanakan penyuluhan Tuberkulosis (TBC) di dua lokasi strategis, yakni Desa Rosong dan Desa Sokarame Paseser, Kecamatan Nonggunong, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengobatan TBC, mengingat penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di banyak daerah.
Selain itu, Puskesmas Nonggunong memperkenalkan terapi kesehatan tradisional dengan metode akupunktur dan akupresur, sebagai alternatif untuk menjaga kesehatan masyarakat. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama bagi warga yang membutuhkan terapi non-medis untuk keluhan kesehatan sehari-hari.
“Dengan integrasi layanan ini, Puskesmas Nonggunong berharap dapat menjadi model bagi puskesmas lain di daerah kepulauan. Upaya ini tidak hanya sekadar pelayanan kesehatan, namun juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Sumenep,” ungkap Bambang Yulianto, seraya mengakhiri keterangannya.