Dapurrakyatnews, – Hari ke tujuh pencarian korban hilang di PT Incasi Raya Rai 7 Muaro Sakai Inderapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat masih ditutup dan hasil pencarian Nihil.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Regu (Danru) Basarnas Pesisir Selatan, Riko Licardo. Ia mengatakan, pencarian korban Sudirman (55) kita berhentikan karena sudah memasuki hari ke tujuh pencarian.
“Pemberhentian pencarian ini juga sudah ada persetujuan dari pihak keluarga korban dan tim SAR yang terlibat,” ucap Riko saat dihubungi, Minggu (31/3) malam.
Ia menuturkan, korban dikhawatirkan hilang diseret buaya di Sungai PT Incasi Raya ini, karena di sungai tersebut memang banyak buaya.
Selain itu, pencarian terkendala dikarenakan permukaan sungai sudah penuh tertutup oleh tumbuhan air.
“Kita terkendala karena banyak sayuran enceng gondok dan kangkung yang menutupi permukaan sungai,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pencarian hari terakhir dimulai pada Pukul 07.00 WIB Tim SAR Gabungan melanjutkan operasi SAR sesuai dengan rencana operasi SAR H4 yang telah dibuat.
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian darat sisi kiri dan kanan sungai dimulai dari LKP pada koordinat 02°11’49.52″LS – 100°55’51.64″BT sampai koordinat 2° 9’11.79″LS – 100°55’29.40″BT dengan panjang area pencarian sekitar 12 KM hingga pukul Pukul 17.45 WIB diberhentikan.
“Pencarian hari ini dengan hasil nihil. Hasil kesepakatan dengan pihak keluarga korban dan unsur-unsur sar yang terlibat karena tidak ada tanda-tanda ditemukan dan pencarian tidak efektif lagi maka operasi sar dihentikan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Salah seorang warga Nagari Tebing Tinggi Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Pesisir Selatan yang hilang dan belum kembali ke rumahnya sejak minggu (24/3).
Korban atas nama Sudirman (55) dinyatakan hilang sejak Minggu saat pergi mencari sayur kangkung di Rai 7 belakang Pabrik PT. Incasi Raya di Nagari Teluk Ampalu, Inderapura Kecamatan Pancung Soal, Pesisir Selatan.
Komandan Pos, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pesisir Selatan, Posko Tapan Nofian Merius menjelaskan kronologis bermula saat korban berangkat dari rumah pada hari Minggu (24/3) kemarin.
Dari keterangan keluarga korban, biasanya sore sudah kembali ke rumahnya di Tapan. Dikarenakan korban belum juga kembali kerumah hingga malamnya, Isteri bersama keluarga dekatnya berupaya mencari korban di sekitar lokasi korban mencari kangkung tersebut.
“Hingga Senin pagi kemarin, pihak keluarga tersebut tidak menemukan titik-titik dimana korban diperkirakan mencari sayur kangkung tersebut,” ungkap Nofian, Selasa (26/3).
“Sekitar pukul 08.30 WIB isteri korban melaporkan kejadian ini kepada Danton Damkar Tapan Rizal Effendi yang kebetulan juga mamak isteri korban dan segera Danton Damkar bersama Forkopimca Ranah Ampek Hulu Tapan bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian hingga malam ini.
Dari hasil pencarian yang dilakukan di TKP dipastikan korban sekitaran Rai 7 didekat pabrik milik PT. Incasi Raya Sodetan Muaro Sakai dikarenakan sudah ditemukan 1 unit motor milik korban dipinggir sungai beserta baju dan helm yang tergantung di atas motornya.
“Diduga kuat yang bersangkutan sudah diterkam buaya dan diseret kedalam sungai dikarenakan di dalam sungai warga melihat buaya seting muncul di permukaan,” jelasnya.