Berita  

Aksi Heroik Heni Dini Arifah Bidan PKM Raas, Saat Membantu Persalinan di Kapal Express Bahari

Bidan
Heni Dini Arifah sesaat setelah membantu persalinan seorang Ibu di atas Kapal Express Bahari.

Dapurrakyatnews – Perjuangan tenaga kesehatan di wilayah kepulauan selalu penuh dengan cerita heroik. Kali ini, kisah inspiratif datang dari Heni Dini Arifah, seorang bidan yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Aksi luar biasa ini terjadi di atas kapal cepat Express Bahari, yang melayani rute Pulau Raas menuju Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Kamis (23/1/2025).

Seorang penumpang bernama Mariatun (30), warga Dusun Ambulu, Desa Kropoh, Kecamatan Raas, tiba-tiba mengalami kontraksi hebat saat kapal berada di tengah Selat Madura.

Dalam situasi darurat itu, Heni yang mendampingi Mariatun segera bertindak. “Awalnya saya tidak menyangka pasien yang kami bawa akan melahirkan di atas kapal. Tapi saat melihat kondisi ibu tersebut, naluri saya sebagai tenaga kesehatan langsung tergerak,” ujar Heni.

Dengan bantuan kru kapal dan penumpang lain, Heni melakukan persalinan di salah satu sudut kapal yang disulap menjadi ruang darurat.

“Proses persalinan ini tidak mudah karena keterbatasan alat dan ruangan, tapi kami berusaha semaksimal mungkin,” tambahnya.

Bayi perempuan tersebut lahir dengan sehat dan selamat, diiringi sorak-sorai dukungan dari penumpang kapal. Setibanya di Pelabuhan Kalianget, ibu dan bayi segera dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Kru kapal Express Bahari juga mengapresiasi keberanian Heni dan kerja sama para penumpang.

“Kejadian ini menjadi momen luar biasa dalam sejarah perjalanan kami. Semua pihak berkontribusi luar biasa,” ungkap salah satu kru.

Peristiwa ini pun menjadi perhatian masyarakat. Banyak yang memuji tindakan cepat Heni dan solidaritas yang ditunjukkan para penumpang. Sang bayi bahkan dijuluki “Bayi Laut Raas-Sumenep” sebagai pengingat momen spesial ini.

Kondisi ibu dan bayi kini dilaporkan sehat. Heni berharap kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi tenaga kesehatan lainnya untuk selalu siap melayani di mana pun berada.

“Bagi saya, ini adalah panggilan hati sebagai seorang bidan,” tutup Heni dengan senyum.

Tinggalkan Balasan