Sumenep, Dapurakyatnews – Penduduk desa khususnya para pemuda semakin tidak tertarik, untuk bekerja mengolah sumber daya utama di desa yaitu pertanian. Namun tidak sepenuhnya salah mereka, karena sektor pertanian mungkin menurut mereka sudah tidak menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Apalagi jika sektor pertanian tersebut, tidak digarap serius oleh pemerintah setempat.
Saat ini banyak warga masyarakat, yang memilih meninggalkan pekerjaan pokok sebagai petani. Dan lebih memilih menjadi pekerja dengan penghasilan tetap. Karena banyak masyarakat yang hidup sebagai petani namun masih hidup serba kekurangan.
Untuk menghindari terjadinya urbanisasi di wilayah Desa Sokarammi Paseser, Kecamatan Nonggunong, Kabupaten Sumenep. Kelompok Wanita Tani KWT Gerubek Laju melakukan beberapa terobosan, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa. selasa (16/11/2021)

Ketua KWT Nurhasanah mengatakan bahwa, Kegiatan usaha tani yang hanya meneruskan kebiasaan leluhur. Kebiasaan yang hanya mengembala sapi dan menanam jagung secara tradisional.
“Sehingga masyarakat tani hanya mempunyai pendapatan tahunan, merakan tidak bisa mendapatkan penghasilan harian, mingguan apalagi bulanan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Kelompok Wanita Tani Gerubek Laju Desa Sokarammi Paseser, Kecamatan Nonggunong. Mencoba membuat satu terobosan dengan membantu masyarakat, agar mempunyai pendapatan sampingan. Dengan membagikan 500 bibit pohon pisang lokal, kepada mereka.
“Bibit pohon pisang lokal tersebut kami bagikan kepada 50 orang anggota KWT Gerubek Laju,” tambahnya.
Hal ini dilakukan agar anggota bisa memiliki tambahan penghasilan, ketika Pisang nantinya sudah berbuah. Karena hasilnya selain untuk di konsunsi sendiri, hasilnya juga bisa dijual.
“Mungkin salah satu cara kami, agar
masyarakat mempunyai kegiatan sampingan namun juga menghasilkan. Dengan begitu mereka akan betah untuk bertani, karena ada tambahan pendapatan sampingan,” Pungkasnya.