Dapurrakyatnews – Sebuah perahu nelayan yang dipergunakan oleh 3 orang nelayan warga Desa Prambanan untuk mancing, dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. pada Sabtu pagi, (24/8/2024).
Kejadian tragis ini menelan korban hilang sebanyak dua orang, sementara satu orang berhasil selamat. Korban yang selamat, Affad, ditemukan oleh nelayan setempat setelah bertahan hidup dengan berpegangan pada papan kayu. Sementara dua rekannya, Musahwi (55) dan Tolak (50), hingga saat ini masih belum diketahui nasibnya.
Putri dari Musahwi, Masita, mengonfirmasi bahwa ayahnya adalah salah satu korban yang belum ditemukan. “Menurut penuturan Affad yang sempat datang ke rumah saya, kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Affad sendiri baru berhasil ditemukan saat waktu Maghrib atau sore hari,” kata Masita melalui pesan WhatsApp pada dini hari, Sabtu (24/8/2024).
Ketiga nelayan ini menurut penuturan Masita, diketahui sedang dalam perjalanan menuju perairan Desa Leggung untuk memancing, ketika perahu mesin yang mereka gunakan diterjang ombak besar.
“Kami sekeluarga berharap pihak berwenang, untuk segera melakukan pencarian dan menemukan ayah saya dan Tolak, agar dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga,” tambah Masita dengan harapan besar.
Kanit Reskrim Polsek Sapudi, Aiptu Rizal Afandi, S.H., membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, kejadian bermula sekitar pukul 11.00 WIB, saat ketiga nelayan tersebut berangkat memancing dari Desa Prambanan.
“Cuaca pada saat keberangkatan tampak normal, namun dua jam kemudian kondisi laut berubah drastis. Ombak yang semula tenang mendadak membesar, membuat perahu yang mereka tumpangi kehilangan keseimbangan dan akhirnya terbalik,” ungkapnya. Sabtu (24/8/2024) Dini hari.
Rizal Affandi menambahkan, Affad, satu-satunya nelayan yang berhasil selamat, ditemukan oleh nelayan lain bernama Amsi dari Dusun Karang Nyiur, Desa Prambanan, sekitar pukul 16.00 WIB. Sabtu (24/8/2024).
“Setelah menemukan Affad, Amsi segera berusaha mencari dua nelayan lainnya di sekitar lokasi tenggelamnya perahu. Namun, upaya pencarian harus dihentikan karena kondisi cuaca yang semakin memburuk. Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa Amsi dan Affad untuk kembali ke daratan dan meminta bantuan,” terangnya.
Sekira pukul 23.00 Wib korban Affad melaporkan kejadian tersebut ke kepala Desa Prambanan. Selanjutnya Kepala desa memberikan informasi Kepolsek Sapudi dan Koramil Sapudi.
“Mengingat cuaca yang tidak memungkinkan, sampai saat ini tidak bisa dilakukan pencarian terhadap 2 Nelayan yang hilang,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dapurrakyatnews, Affad berhasil menyelamatkan diri dengan bergelantung pada papan, sementara Musahwi dan Tolak dikabarkan menggunakan jerigen sebagai pelampung untuk bertahan. Namun, keduanya terpisah jauh dari Hafad, dan hingga kini belum ada kabar mengenai keberadaan mereka.
Pihak keluarga korban dan masyarakat setempat, kini berharap kepada pihak terkait untuk segera melakukan upaya pencarian kepada 2 orang korban yang masih belum ditemukan.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan laut yang terjadi di perairan Sumenep, yang sering kali disebabkan oleh cuaca buruk dan minimnya peralatan keselamatan yang digunakan oleh nelayan setempat.