Sumenep, DapurRakyatNews – Forum Mahasiswa Kangayan kembali melakukan aksi Demonstrasi dengan mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, untuk kesekian kalinya Mahasiswa asal Kangayan tersebut mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan tujuan bertemu dengan Bupati Sumenep Ach Fauzi. kamis (9/9/2021)
Tuntutan yang sama mereka suarakan agar permasalahan Listrik untuk daerah mereka yaitu Kecamatan Kangayan segera mendapatkan titik terang dan penanganan yang transparan.
Karena menurut mereka, dilapangan banyak sekali permasalahan permasalahan yang sangat merugikan masyarakat, salah satunya yang menurut mereka adalah diterapkan nya pemasangan 1.300 watt sambung baru bagi pelanggan.
“Ini semacam diskriminasi bagi kami masyarakat Kangayan, karena ditempat lain tidak ada penerapan pasang baru 1.300 watt, apalagi dengan biaya pasang sampai 3 jt,” kata salah satu orator aksi Forum Mahasiswa Kangayan.
Belum lagi pemasangan tiang PLN yang seakan akan dipasang seadanya, bahkan ada yang mempergunakan kayu, yang tentu sangat membahayakan.
“Kami membawa bukti bukti bahwa pemasangan tiang ada yang mempergunakan kayu, posisi tiang yang miring, yang tentu saja membuat was was masyarakat yang melintas,” sambungnya dengan memperlihatkan foto foto sebagai bukti.
Sayangnya aksi demo Forum Mahasiswa Kangayan ini kembali tidak bisa bertemu dengan Bupati Sumenep, yang mempunyai agenda kerja ke BPWS Surabaya bersama dengan Bupati se Madura.

Ditempat berbeda Aktivis Kepulauan Akhmadi mengatakan, bahwa aksi penyampaian pendapat oleh para mahasiswa Kangayan patut diberikan apresiasi, walaupun mereka (mahasiswa) kembali tidak bisa bertemu dengan Bupati.
Ini mungkin merupakan sinyal bahwa Bupati Sumenep tidak puas dengan kinerja bawahan nya dalam hal ini PLT Camat Kangayan
“PLT Camat Kangayan gagal menjadi penyambung lidah kebijakan Bupati Sumenep, karena Demo ini bukan yang pertama kalinya dilakukan,” kata Akhmadi yang juga salah satu loyalis Wakil Bupati Sumenep saat Pilkada 2019.
Harusnya PLT Camat Kangayan bisa melakukan langkah langkah yang bisa menjadi solusi bagi mahasiswa Kangayan, karena mereka notabene adalah masyarakat Kangayan dimana PLT Camat bertugas.
“Dengan gagalnya PLT Camat Kangayan menjadi penyambung lidah Bupati Sumenep, maka sepantasnya jika Bapak Bupati untuk segera mengevaluasi kinerja PLT Camat Kangayan,” sambungya
Akhmadi menambahkan dan berharap kepada Bupati Sumenep, untuk mencari vigur pembantu pembatunya yang visioner dan memiliki skil komunikatif agar beban Bupati Sumenep menjadi lebih ringan.
“Ini salah satu Pekerjaan Rumah (PR) Bupati Sumenep dengan Bismillah Melayani nya, tag line tersebut harus dijabarkan dan dipahami bagi pejabat dibawahnya, dan untuk kasus diatas (Demo Mahasiswa Kangayan) dalam hal ini PLT Camat Kangayan gagal menjadi pembantu Bupati.,” pungkasnya.




