Tanjungpinang – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI memberikan fasilitas, kepada pengelola perpustakaan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, dalam kegiatan Peer Learning Meeting (PLM). Rabu (10/8/2022).
Kegiatan Peer Learning Meeting di Provinsi Kepulauan Riau ini, dilaksanakan di Hotel CK Tanjungpinang, yang dikuti sebanyak 15 peserta dari perwakilan kabupaten kota di Provinsi Kepri. Yaitu Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna dan Kota Tanjungpinang.
Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI, Neliwaty, S.S.,M.Si mengatakan, Peer Learning Meeting tujuan memfasilitasi masyarakat atau pengelola perpustakaan, agar bisa saling berbagi pengalaman dan memberikan pengetahuannya bisa memanfaatkan, Memotivasi dan mengimplementasikan program yang dilakukan pada Bimtek, strategi pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi.
“Dari program itu bisa mensejahterakan masyarakat,” Katanya
Menurutnya fasilitasi sesi-sesi dalam PLM Provinsi dilakukan oleh para Master Trainer dan Fasilitator Daerah, yang merupakan pelaku implementasi program. Sehingga, diharapkan dapat membagikan pengalaman terbaik dalam melaksanakan transformasi perpustakaan. Disisi lain juga memberikan dukungan, kepada penguatan sumber daya di daerah.

“Perpusnas RI saat ini mendorong gerakan literasi untuk dapat mensejahterakan masyarakat. untuk itu adanya program perpustakaan berbasis Inklusi sosial,” ucap Neliwaty.
Ia menjelaskan, Kalau dulu fungsi perpustakaan itu hanya untuk meminjam dan mengembalikan buku saja. Namun sekarang ada paradigma baru, yaitu manajemen colection 10 persen, 20 persen knowledge tranformation dan 70 persen transfer knowledge.
“Dari adanya paradigma baru ini. pengelola harus bisa mentransformasikan konten di perpustakaan di daerahnya ke masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Lanjut Neliwaty, untuk itu pengelola perpustakaan harus kompeten dan punya kemampuan, untuk memahami kebutuhan masyarakat agar bisa datang ke perpustakaan.
“Jika mereka tidak mau datang, pengelola perpustakaan harus datang sendiri jemput bola ke masyarakat. Supaya masyarakat bisa betul-betul bisa memanfaatkan perpustakaan,” terangnya.
Sementara untuk pengelola perpustakaan itu harus tahu bagaimana kebutuhan masyarakat dan bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau masyarakat punya produk, perpustakaan harus memberikan fasilitas untuk meningkatkan produk masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
“Peran perpustakaan itu harus memfasilitasi masyarakat tersebut dalam hal memasarkan produknya atau packaging produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah masing-masing,” tuturnya.
Peserta PLM dapat lebih membuka diri dan belajar dari perpustakaan lain. Perpusnas berharap, segenap peserta dapat memanfaatkan momentum PLM Provinsi ini untuk saling berbagi, saling belajar antar sesama pengelola perpustakaan.
“Dengan ini dapat melangkah lebih kreatif agar perpustakaan semakin maju, melayani dan membantu masyarakat yang saat ini belum lepas dari dampak pendemi,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepri Herry Andrianto, S.E.,M.M, melalui Kabid Pembinaan Perpustakaan Provinsi Kepri Rismarini, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perpusnas RI, atas dilaksanakan kegiatan Peer Learning Meeting ini.
Ia berharap kepada para peserta semoga apa yang didapatkan dalam Peer Learning Meeting ini, bisa diterapkan di daerah masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
“Saya mohon melaksanakan dan mengimplementasikan serta menginput kegiatan yang dilaksanakan. agar apa ayang didapat tidak sia-sia,” tutupnya.