Berita  

Pengusaha Muda Situbondo Dirikan Pabrik Pakan Lobster “JOPADRA” untuk Saingi Vietnam

Lobster

Dapurrakyatnews – Haji Khlilur R. Abdullah Sahlawiy, atau yang akrab disapa Haji Jie Lilur, pengusaha muda asal Situbondo, kembali membuat gebrakan. Setelah sukses di dunia pertambangan dan batu bara, kini ia siap merambah bisnis baru, yakni budi daya lobster berskala nasional.

Jie Lilur optimis usahanya kali ini akan menuai sukses besar. “Saya selalu yakin dalam setiap usaha, termasuk budi daya lobster yang sedang saya rintis ini,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa bisnis ini membutuhkan modal besar. Biaya pemeliharaan lobster diperkirakan mencapai Rp500 ribu per ekor per tahun. Jika mengelola 1.000 ekor, biaya pakan saja bisa menembus Rp500 miliar.

Untuk mendukung usahanya, Jie Lilur melakukan kunjungan ke Vietnam guna belajar dan menjalin kerja sama dengan pengusaha setempat. “Walaupun Vietnam sedang dilanda bencana angin topan, saya tetap berjuang. Sudah lima hari saya berada di Hanoi, menyiapkan rencana Joint Venture (JV) dengan 21 perusahaan Vietnam untuk budi daya lobster di Indonesia,” tuturnya.

Sembari menunggu proses JV tersebut, Jie Lilur memutuskan untuk memulai budi daya lobster secara mandiri. Ia berencana mendirikan 13 perusahaan baru di Gugusan Teluk Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang akan difokuskan pada budi daya lobster. Tenaga kerja berasal dari tim yang sudah ia bentuk, yakni Tim Situbondo, Tim Kangean, dan Tim Kantor Graha Pena.

Untuk mendukung bisnis ini, Jie Lilur akan mendirikan pabrik pengolahan pakan lobster di Situbondo pada akhir September mendatang.

“Saya punya banyak pabrik di Situbondo yang belum saya manfaatkan secara optimal. Salah satunya akan saya fungsikan sebagai pabrik pengolahan pakan lobster dengan nama PT. Jago Olah Pakan Samudera Nusantara (PT. JOPADRA),” jelasnya.

Jie Lilur bertekad menjadikan Gugusan Teluk Kangean sebagai pusat budi daya lobster terbesar di Indonesia dan membidik posisi sebagai Raja Pembudi Daya Lobster Dunia.

“Ini adalah perjalanan panjang, dan saya akan memulai budi daya mandiri di wilayah Sumenep,” pungkasnya, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan industri budi daya lobster, khususnya di Jawa Timur.

Tinggalkan Balasan