Berita  

Miris, Proyek Milyaran Rupiah Di Kerjakan Tanpa Mematuhi Aturan SMK3

Proyek
Pekerja tak patuhi aturan K3

Situbondo – Proyek beton bertulang pada kegiatan pekerjaan pergantian jembatan, di Desa Tribungan Kecamatan Mangaran dengan anggaran 3 milyar lebih dikerjakan secara manual. Selain itu para pekerja, tidak di lengkapi dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kamis. (11/08/2022).

Ketika awak media turun ke lokasi kegiatan, para pekerja di temukan tidak memakai alat kelengkapan K3, seperti helm dan baju khusus. Selain itu, ketika itu para pekerja sedang melakukan pemasangan Tempolong, dengan manual tanpa menggunakan alat khusus seperti Katrol.

Proyek
Beberapa Buis beton retak akibat pemasangan secara manual

Di lokasi kegiatan, awak media berusaha menemui pelaksana ataupun pengawas kegiatan, dari CV Sari Tehnik yang melaksanakan pekerjaan, Namun pelaksana tersebut tidak ada di lokasi.

Kepala tukang yang enggan disebut namanya mengatakan jika mereka bekerja, memang sudah pernah minta alat berupa katrol ke pak Muji (Pelaksana) nya. Namun sampai saat ini alat tersebut tidak ada.

“Jadi kami terpaksa menggunakan alat seadanya berupa tali, bambu serta tenaga agar Tempolong bisa kami pasang,” terangnya yang menjabat kepala tukang dalam proyek tersebut.

Proyek

Sumakki salah satu pengurus Aliansi Media Peduli Situbondo, menyayangkan akan pekerjaan yang berat seperti pemasangan tempolong dilakukan secara manual.

“Pemasangan tempolong yang di kerjakan secara manual, rentan kecelakaan. Hal itu juga merupakan bagian dari sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mas,” ungkapnya.

Sedangkan para kontraktor seharusnya sudah mengetahui tentang aturan K3, yang tertuang dalam UU no 01 tahun 1970. Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan. Proyek dengan anggaran milyaran, seharusnya di kerjakan sesuai aturan.

“Keselamatan pekerja dan kualitas dari pekerjaan tersebut menjadi jaminan. Kalau cara kerjanya seperti iitu, keselamatan pekerja tidak akan terjamin dan tentu akan berdampak pada kualitas hasil pekerjaannya,” Imbuhnya.

Lebih lanjut Sumakki mengatakan, jika dirinya akan terus memantau pelaksanaan pekerjaan tersebut. Karena dari hasil konfirmasi pada salah satu tukang di lokasi kegiatan, kedalaman pemasangan tempolong yang seharusnya 8 meter, hanya di gali mencapai 7 meter.

Tinggalkan Balasan