Dapurrakyatnews – PT Garam salah satu BUMN yang berdiri kokoh di ujung pulau Madura, yang telah menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi warga Sumenep, khususnya Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Dari sisi kebersihan PT garam selalu menampakkan kebersihan baik di dalam kantor dan halaman depan kantor. Namun jika diteliti lagi dibelakang Lososa yang kini telah ditutup, berdiri sebuah kolam renang dan taman bermain, yang pada awalnya berjalan sesuai dengan harapan.

Sejak pandemi covid 19, kolam pemandian/renang dan taman bermain tersebut tutup untuk sementara. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kolam renang dan taman bermain, tak pernah lagi dirawat dan dibiarkan kotor oleh petugas kebersihan.
Pada saat awak media melihat kolam renang yang berisi air tersebut, terdapat banyak sampah daun daun kering yang lagi berenang, dan mungkin penuh lumut didasar kolam. Begitu juga ditaman bermain seperti di kereta ada tumbuhan liar, tumbuh subur yang membuat kereta agak miring.
“Memang tidak dilakukan pembukaan karena pandemi, pandemi selesai di koperasi masih belum cukup modal, untuk membuka dan mengoperasikannya lagi,” kata Ketua Kokargam Kalianget Jujuk Novi Rahayu sebagai pengelola, saat dihubungi pewarta melalui aplikasi whatsapp. Minggu (21/8/2022).
Baca juga : Setelah PHK Karyawan, Kokargam Kalianget Juara II Lomba Pemasaran Koperasi Berprestasi Tingkat Jawa Timur
Ia menjelaskan, jika pihaknya membutuhkan persiapan dana dan juga tenaga kerjanya, karena untuk maintenance kolam juga butuh dana yang lumayan besar.
“Jadi kami pengurus nangkap ikan yg didepan mata dulu mas, supaya bisa buat modal kerja kembali untuk pengoperasian taman bermain dan kolam renang,” tambahnya.
Namun Ketua Kokargam belum memberikan info, terkait berapa dana yang telah dipergunakan untuk pembangunan kolam renang dan taman bermain yang dikelolanya.
Sementara masyarakat sekitar sangat menyayangkan, jika dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan obyek taman bermain tersebut tidak dirawat dengan baik.
“Karena informasi yang kami terima, dana yang digunakan untuk fasilitas tersebut mencapai angka hingga ratusan juta rupiah. Sangat disayangkan jika fasilitas tersebut tidak dirawat, lantas kemana dana yang selama ini didapat, dari tiket masuk dan parkir. Saat fasilitas bermain tersebut beroperasi,” ujar pria yang keberatan namanya ditulis tersebut, dengan nada bertanya.
Respon (2)