Dapurrakyatnews – Khalilur Abdullah R. Sahlawy, pengusaha asal Situbondo yang dikenal sebagai Jie Lilur, bertekad menjadikan Indonesia sebagai penguasa pasar ekspor lobster global.
Melalui perusahaan BALAD Grup, Jie Lilur dan timnya berencana untuk merevolusi industri budidaya lobster, dengan memanfaatkan metode tradisional dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
“Rencana kami adalah mengadopsi dan memodifikasi teknik budidaya lobster yang telah sukses di Kampung Lobster, Lombok Timur,” kata Jie Lilur.
“Kami akan menerapkan metode ini di berbagai lokasi di Indonesia, khususnya di gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur.” tambahnya.
Sebagai langkah awal, BALAD Grup telah mengirimkan tim untuk mempelajari teknik budidaya di Teluk Jukung, Desa Telong Elong, Kecamatan Jeru Waru, Lombok Timur. Di lokasi tersebut, terdapat sekitar 500 keramba dengan kapasitas maksimal 250.000 ekor lobster. Jie Lilur menambahkan,
“Kami akan membangun keramba di 14 teluk di gugusan Teluk Kangean, dari Teluk Pulau Malang hingga Teluk Panjenangger. Target awal kami adalah 500.000 ekor lobster, dan kami berencana meningkatkannya menjadi 10.000.000 ekor.” ungkapnya.
Jie Lilur menegaskan bahwa BALAD Grup berencana untuk melakukan budidaya secara mandiri di Kangean tanpa bergantung pada perusahaan Vietnam.
“Langkah ini merupakan bagian dari visi kami untuk menjadikan Indonesia sebagai raja ekspor lobster dunia,” tegasnya.
Budidaya lobster dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024, dengan rencana untuk memperluas area budidaya ke 567 teluk di 27 provinsi di Indonesia.
Selain itu, Jie Lilur mengungkapkan bahwa target pasar ekspor utama BALAD Grup adalah Vietnam.
“Vietnam selama ini mengandalkan benih lobster dari Indonesia. Kami berencana untuk membangun kemitraan dengan perusahaan budidaya lobster di Vietnam guna bersama-sama menguasai pasar internasional,” ucapnya.
Meskipun menghadapi tantangan seperti biaya pakan yang tinggi dan pembuatan keramba, Jie Lilur optimis.
“Kami akan membangun pabrik pakan sendiri dan memaksimalkan potensi benih lobster di Indonesia. Dana hasil ekspor juga akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut,” imbuhnya.
Dengan ambisi besar dan strategi matang, Jie Lilur dan BALAD Grup optimis bahwa mereka bisa membawa Indonesia menuju posisi dominan di pasar ekspor lobster dunia.
“Kami percaya bahwa dengan keahlian budidaya lokal dan kerja sama internasional, Indonesia akan menjadi pusat ekspor lobster global,” pungkasnya.