Berita  

Jepang akan Tanamkan Investasi Ratusan Miliar untuk Selesaikan Masalah Sampah di Sumenep

Sumenep
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat menerima cinderamata dari perwakilan Japan Asian Economic Collaboration Association, di ruang VVIP rumah dinas Bupati Sumenep.

Dapurrakyatnews – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Lingkungan Hidup, menggelar audensi dengan Japan Asian Economic Collaboration Association, yang mempunyai MOU dengan ASEAN dalam rangka untuk memberikan pinjaman lunak kepada pemerintah Indonesia.

Arif Susanto, AP, M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep menyampaikan bahwa, tahun ini, Kabupaten Sumenep terpilih dari sekian kabupaten, untuk menjadi salah satu daerah percontohan MOU dan penandatanganan, di bidang pengelolaan sampah dan pengelolaan air laut menjadi air mineral.

“Anggaran atau investasi yang nantinya akan dikucurkan sekitar 900 Milyar, yang menjadi bantuan dari Jepang ke Indonesia, dalam bentuk bantuan lunak dan pinjaman lunak jangka panjang antara 25 sampai 40 tahun,” kata Arif Susanto. Senin (26/2/2024).

Program ini, nantinya akan fokus dalam hal menangani sampah plastik atau sampah yang tidak dapat di daur ulang, dan pengelolaan air laut menjadi air tawar atau air mineral.

“Sampah yang akan kita kerjakan adalah sampah yang tidak bisa di daur ulang, seperti sampah plastik dan ban bekas (karet),” ujarnya.

Menurutnya, hasil dari pengelolaan dari limbah plastik tersebut, yang nantinya akan dirubah menjadi Carbon aktif, yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan wallpaper, penyaring filter AC dan Battery mobil listrik.

“Carbon aktif ini, nantinya akan menjadi penyuplai produksi dalam negeri dan luar negeri,” tambahnya.

Ia juga menambahkan, Investasi yang ditanamkan oleh pihak Jepang, merupakan investasi jangka panjang, yang diawali dengan pembangunan infrastruktur yang memerlukan waktu sekitar 5 tahun.

“Selama pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang akan meraka kerjaan (Jepang), pemerintah daerah tidak akan terbebani, karena pemerintah daerah dapat menggandeng pihak ke 3, yang nantinya akan bertugas sebagai penjual, kepada pihak luar negeri ataupun dalam negeri,” terangnya.

Sumenep
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep Arif Susanto saat bersama perwakilan Japan Asian Economic Collaboration Association.

Sementara untuk lokasi penyulingan air laut menjadi air mineral atau air tawar, pemerintah daerah ataupun dari pihak investor belum ditentukan.

“Lahan yang harus disediakan hampir 12 ha, untuk itu, kami bersama dengan pihak investor akan melihat 3 potensi seperti Talango, Bluto dan Saronggi. Alasannya, selain ketersediaan lahan, kita juga harus memikirkan segi efisiensi transportasinya,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan bahwa pihaknya mencoba berkomunikasi dengan Jepang, untuk menyelesaikan persoalan sampah.

“Namun, persoalan sampah ini bukan hanya menjadi persoalan Kabupaten Sumenep dengan Kepulauannya, namun juga persoalan Madura,” ucap Bupati.

Untuk itu kita berusaha melakukan berbagai macam inovasi, bagaimana merubah persoalan sampah yang rumit, menjadi sesuatu yang bermanfaat salah satunya dengan mengelola sampah menjadi Carbon aktif.

“Jadi harapan kita, dengan adanya investasi yang masuk ini, menjadi harapan jangka panjang mengatasi sampah di Sumenep dan sekitarnya, menjadi sesuatu yang bermanfaat,” imbuhnya.

Selain itu, carbon aktif hasil limbah sampah, saat ini menjadi sesuatu yang dilirik oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, kita mendukung dan menyiapkan apa yang menjadi harapan dari pemerintah pusat.

“Bagaimana merubah dari sesuatu yang selama ini kita anggap sebagai masalah, namun akan menjadi sesuatu yang menghasilkan. Selain untuk menjaga lingkungan hijau, dan penyerapan tenaga kerja,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan