Berita  

Di Kepulauan Sapudi LPG 3 Kg Bersubsidi Langka, Ini Respon Kabag Perekonomian Sumenep

LPG
Ratusan tabung LPG bersubsidi dengan kondisi kosong di salah satu toko yang ada di Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Dapurrakyatnews – Gas LPG di Kepulauan Sapudi saat ini menjadi hal yang langkah dan mahal. Kelangkaan gas LPG bersubsidi di kepulauan Sapudi, diketahui sejak H-3 perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Kelangkaan gas LPG di Pulau Sapudi dibenarkan oleh Zainur Rahman, Kepala Desa Pancor, menurutnya kelangkaan tersebut sudah terjadi beberapa hari menjelang hari Raya Idul Fitri.

“Saat ini, selain menjadi barang yang langka, adapun harganya mahal, setahu saya, saat ini sudah mencapai 35.000,” kata Zainur Rahman saat ditemui dapurrakyatnews di kediamannya di Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Selasa (11/4/2024).

Sedangkan untuk hari hari biasa dan gas LPG bersubsidi tidak langka, harga LPG di pulau Sapudi rata rata pedagang atau toko kelontong menjual Rp. 18.000 sampai dengan Rp. 20.000,-.

Baca juga : Agar Pembagian LPG Merata, Ini yang Dilakukan SPBU di Karang Asem

Untuk itu ia berharap, kelangkaan LPG 3 kg bersubsidi merupakan masalah yang harus segera diselesaikan seluruh pihak terkait. Masyarakat juga diharapkan untuk dapat menggunakan LPG 3 kg secara bijak dan tidak berlebihan.

“Karena saat ini, sudah harganya mahal, barangnya tidak ada,” terangnya. Selasa (11/4/2024).

Sementara itu melalui sambungan telepon Dadang Dedy Iskandar, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, membenarkan adanya kelangkaan LPG bersubsidi.

“Kelangkaan tersebut salah satunya terjadi karena SPBE, Agen dan Pangkalan baru akan beroperasi hari ini tanggal 11 April 2024,” ungkapnya.

Menurutnya, PT Pertamina selama Hari Raya Idul Fitri, sudah melakukan penambahan penyaluran gas LPG bersubsidi sebanyak 64.960 tabung, setara dengan 200% penyaluran.

Namun untuk mempercepat pendistribusian dan mengatasi kelangkaan LPG bersubsidi, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak PT Pertamina, untuk segera mengatasi kelangkaan gas LPG bersubsidi.

“Kami berharap PT Pertamina untuk segera mengambil langkah langkah, agar kelangkaan LPG bersubsidi ini segera cepat diatasi,” pungkasnya.

Dihimpun dari beberapa sumber,  Peningkatan konsumsi atau permintaan LPG bersubsidi biasanya terjadi beberapa hal, seperti perayaan Hari Raya, libur panjang atau adanya momen tertentu bisa menyebabkan konsumsi LPG 3 Kg naik. Peningkatan ini terkadang tidak diimbangi dengan penyaluran yang cukup, sehingga terjadi kelangkaan.

Tinggalkan Balasan