Dapurakyatnews – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Ia dianugerahi penghargaan Tokoh Inspiratif dari Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), atas komitmen dan kiprahnya dalam pelestarian budaya keris di Indonesia.
Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam acara resmi di Universitas Brawijaya, Malang, pada Sabtu (19/5/2025).
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya Bupati Achmad Fauzi dalam memperkuat identitas Kabupaten Sumenep sebagai pusat budaya keris nasional, salah satunya melalui pembangunan Monumen Keris Arya Wiraraja di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan. Monumen ini menjadi simbol dedikasi Sumenep terhadap pelestarian nilai sejarah dan budaya keris.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menghidupkan kecintaan masyarakat terhadap keris, sebagai pusaka luhur dan karya seni adiluhung bangsa,” ujar Bupati Fauzi dalam sambutannya, dikutip dari sumenepkab.go.id.
Monumen Keris Arya Wiraraja sendiri memiliki spesifikasi yang mengesankan. Panjang bilah keris mencapai 9 meter, dengan berat sekitar 5 ton, ditopang fondasi setinggi 8 meter sehingga total ketinggian mencapai 17 meter. Pegangan keris berukuran 2 meter, dihiasi 45 kelopak bunga, dan desain bangunan berbentuk segi delapan. Keunikan ini menjadikan monumen tersebut tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai monumen keris terpanjang di Indonesia.
Melalui pembangunan monumen ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep berupaya tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkenalkan kekayaan tradisi Madura kepada dunia. “Tugu keris ini merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya lokal, sekaligus ajakan kepada dunia untuk mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia, khususnya Sumenep,” lanjut Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Achmad Fauzi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang. “Sebagai generasi penerus, kita harus membangun kesadaran kolektif akan pentingnya warisan budaya. Jangan sampai budaya kita tergeser oleh modernisasi yang pesat,” tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, UNESCO telah mengakui keris sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Kabupaten Sumenep sendiri tercatat sebagai daerah dengan jumlah empu (pembuat keris) terbanyak di dunia, menegaskan posisinya sebagai pusat budaya keris nasional.