Dapurrakyatnews – Aliansi masyarakat anti korupsi dan Advokat mendatangi kantor DPC PPP Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Rabu (31/7/2024).
Namun pihaknya mengaku kecewa karena tidak dapat bertemu, dengan Ketua beserta jajaran pengurus Partai berlambang Ka’bah tersebut.
Padahal menurut Lukman yang berprofesi sebagai Pengacara tersebut, sehari sebelumnya telah menyampaikan langsung kepada Zainiye, selaku ketua DPC PPP Situbondo saat bertemu dikediamannya.
Kepada sejumlah awak media, Lukman menyampaikan, maksud kedatangannya ke kantor DPC PPP Situbondo, bersama beberapa aktivis DPC LSM Penjara Indonesia Cabang Situbondo, yang dipimpin langsung oleh Korwil Jawa Timur, Dafid Haryono dan Muchsin Al-Fajar.
“Saat bertemu dikediaman beliau, kami telah sampaikan, akan melakukan klarifikasi terkait dugaan korupsi dana wawasan Kebangsaan, namun faktanya para elit PPP tidak berada di kantornya,” katanya.
Kepada sejumlah awak media Lukman Sore ini kami ingin menyampaikan, kedatangannya bersama dengan beberapa aliansi aliansi yang bersatu baik dari NGO, Pers dan juga dari beberapa teman yang berprofesi sebagai lawyer dalam rangka klarifikasi.
“Jadi kedatangan kami ke sini untuk mengklarifikasi lebih dalam lagi, terkait dugaan penyalahgunaan program dana Wasbang atau Wawasan Politik dan Kebangsaan senilai 1,2 Milyar,” ujarnya.
Jadi menurut kami, dana sebesar tersebut diduga tidak dilaksanakan, kenapa demikian, kami kemarin sempat mendatangi Ibu Zainiye sebagai ketua DPC PPP Kabupaten Situbondo yang juga sebagai anggota DPRD Pemprov Jatim, untuk mempertanyakan terkait pertanggungjawaban pelaksanaan dana Wasbang tersebut.
“Salah satu diantaranya ada dokumentasi yang disampaikan kepada kami. Namun yang kami butuhkan bukan hanya dokumentasi, namun kami juga ingin tahu SPJ nya, siapa pelaksananya, apa benar pelaksananya itu adalah pengurus Pokmas Srikandi atau pihak yang lain,” ungkapnya.
Keterangan Bu Zainiye kemarin kepada kami, bahwa yang melaksanakan kegiatan tersebut adalah panitia lain diluar kepengurusan Pokmas Srikandi atau kelompok baru, malah Pokmas Srikandi tidak boleh melaksanakan kegiatan tersebut, tentu ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kami.
“Atas dasar itu, saya menduga kuat, dana kegiatan Wasbang tersebut telah dijadikan bancaan oleh oknum,” tuturnya.
Masih menurut Lukman, dari pelaksanaan kegiatan Wasbang tersebut menurut penuturan Bu Zainiye, ada 7 tempat atau lokasi, namun yang disampaikan ke kami hanya berupa foto dokumentasi bukan SPJ.
“Oleh karena itu, kami butuh kejelasan yang berkenaan dengan SPJ kegiatan dari dana Wasbang,” tutupnya.