Selamat Hari Guru Nasional, Tetaplah Tersenyum Guru Honorer Ku

Guru
Kado ucapan selamat Hari Guru Nasional yang diterima oleh salah satu guru honorer dari murid muridnya.

Dapurrakyatnews – Hari ini Sabtu 25 November 2023 merupakan Hari Guru Nasional, di mana setiap perayaan Hari Guru Nasional selalu ditandai dengan upacara bendera dan perayaan lainnya.

Di setiap perayaan Hari Guru Nasional, biasanya guru (tidak semua) akan mendapatkan kado dan ucapan dari semua anak didiknya. Senyum merekah seorang guru akan mengembang, atau bahkan terharu saat sang murid mengucapkan selamat Hari Guru.

Namun bagaimana dengan nasib ribuan Guru Honorer yang sejak tahun 2021, berpacu dan berkompetisi dengan sesama guru honorer yang lain, hanya untuk memperebutkan kuota tak seberapa untuk diangkat menjadi pegawai PPPK.

Belum lagi perlakuan tak sama yang mereka dapatkan, antara guru honorer yang mengajar di sekolah negeri, dan guru honorer di sekolah swasta.

Bagaimana tidak, Guru honorer yang mengajar di sekolah swasta dapat mengajukan penghasilan lain dari pemerintah, melalui sergur atau sertifikasi guru. Namun mereka guru honorer yang mengajar di sekolah Negeri, tidak dapat mengajukan sertifikasi guru, karena mereka mengajar, hanya berbekal SK yang dikeluarkan oleh kepala sekolah masing-masing. Sedangkan guru honorer di sekolah swasta, cukup dengan SK Yayasan sudah dapat mengajukan sertifikasi guru.

Belum lagi penjaringan PPPK seakan tak manusiawi (maaf) bagi mereka, bagaimana tidak mereka yang telah puluhan tahun mengajar, harus berkompetisi dengan mereka guru honorer yang baru 3 tahun menjadi guru honorer.

Harusnya pemerintah lebih bijak dan lebih manusiawi, dalam membuat aturan dalam pengangkatan guru honorer. Kenapa pemerintah tidak memberikan prioritas bagi mereka yang telah puluhan tahun mengajar, dari pada mereka yang baru 3 – 4 tahun menjadi guru honorer.

Guru
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo sesaat setelah menerima aspirasi dari perwakilan Guru Pendidikan Agama Islam Kabupaten Sumenep.

Tahun ini Kabupaten Sumenep melakukan seleksi guru PPPK dengan peserta mencapai ribuan untuk memperebutkan 183 kuota, yang kenyataannya 183 kuota tersebut harus dikurangi oleh guru dengan status K2 dan Guru dengan status Prioritas.

Jujur, saya harus ucapkan terima kasih kepada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, berkat usaha Bapak Bupati, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun ini mendapat kuota terbanyak yaitu 133 kuota dari total kuota 183, sedangkan di Kabupaten/kota yang lain tidak ada kuota PPPK untuk Guru PAI. Keren Pak.

Saya yang saat itu menjadi saksi hidup, bagaimana seorang Achmad Fauzi Wongsojudo, melakukan lobi ke Kemepan RB untuk bisa memasukkan PAI dalam rekruitmen PPPK tahun 2023. Karena selama ada rekruitmen PPPK sejak 2021, PAI tidak pernah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, karena mereka guru PAI akan diangkat oleh Kementrian Agama, namun kenyataannya tidak.

Atas tangan dingin Bapak Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, saat ini guru PAI telah diajukan dengan bukti 133 kuota yang disediakan.

Terima kasih Pak, namun PR Bapak masih sangat banyak, terutama apakah Bapak Bupati bisa memerintahkan OPD terkait, untuk bisa memberikan SK kepada guru honorer, sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh guru honorer agar dapat menikmati dan mengajukan sertifikasi guru.

 

 

Agus Junaidi

Pemimpin Redaksi Dapurrakyatnrws

Tinggalkan Balasan