Oknum PDAM Sumenep, Tolak Mengisi Air ke dalam Tangki Damkar

Sumenep
Mobil Damkar Sumenep saat berada di tempat pengisian air milik PDAM Sumenep

Dapurrakyatnews – Untuk mendukung dan ikut mempersiapkan penyambutan kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang akan meresmikan Dermaga Dungkek dan Giliyang. Damkar Sumenep melakukan pembersihan Dermaga Dungkek di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sabtu (2/7/2023).

Permintaan pembersihan Dermaga Dungkek tersebut menurut Kabid Damkar Subyakto, SH, MH, berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan yang dikeluarkan pada tanggal 1 Juli 2023.

“Atas dasar tersebut, kami pada hari ini (2/7) bersama sama dengan Bapak Yayak Nurwahyudi Plt Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan dan H.Masdawi anggota DPRD Sumenep, menuju lokasi dengan membawa 1 unit mobil Damkar,” kata Subyakto.

Sumenep
Petugas dari pemadam kebakaran Sumenep saat membersihkan Dermaga Dungkek yang akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur.

Terus terang kami merasa bangga dilibatkan, karena sebagai abdi negara kami bidang Damkar dilibatkan untuk menyambut Gubernur Jawa Timur.

“Selain pembersihan Dermaga dengan penyemprotan dari mobil damkar, pada hari selasa (4/7) kami juga diminta untuk menyiapkan mobil damkar di sekitar helipad di mana nantinya Gubernur mendarat dengan mempergunakan Helikopter,” ujarnya.

Setelah pihaknya selesai melakukan pembersihan di Dermaga Dungkek, yang menghabiskan 3 tangki Damkar yang air nya diperoleh dari sumur bor milik H.Masdawi. Ia bersama sama dengan mobil Damkar, mendatangi PDAM Sumenep untuk meminta air untuk kami bawa nanti pada hari Selasa (4/7).

“Kenapa kami meminta air untuk mengisi mobil Damkar ke PDAM, karena kami memiliki keterbatasan sarana, atau belum memiliki sumber air sendiri untuk mengisi mobil Damkar yang kami miliki,” terangnya.

Sumenep

Namun kami menyadari hal tersebut (belum memiliki sumber air), karena kami Damkar adalah bidang yang baru dibentuk, tentu segala sesuatunya disiapkan secara bertahap oleh pemerintah. Jadi kami mengandalkan PDAM untuk mendapatkan air.

“Namun setelah sampai di PDAM Sumenep, kami merasa kecewa karena salah satu oknum di PDAM keberatan untuk memberi air kepada kami, dengan alasan air tersebut tidak akan dipergunakan untuk hal yang emergency atau kebakaran,” sesalnya.

Padahal menurutnya, air tersebut akan dipergunakan untuk berjaga jaga di lokasi turunnya Heli, yang akan dipergunakan oleh Gubernur Jawa Timur, untuk melakukan peresmian Dermaga Dungkek dan Dermaga Giliyang.

“Bukan untuk kami jual,” tambahnya dengan nada kesal.

Itupun apa yang kami lakukan nanti pada hari Selasa (4/7), juga atas dasar permohonan dari pemerintah daerah, dalam hal ini Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan.

“Sebagai perusahaan daerah, harusnya mereka (PDAM) mendukung, karena ini dalam rangka untuk mempersiapkan segala infrastruktur kedatangan Gubernur Jawa Timur,” imbuhnya

Jadi menurutnya, penolakan yang dilakukan oleh oknum PDAM, sama saja mereka (oknum PDAM) tidak mampu mengimplementasikan visi dan misi Bapak Bupati yaitu Bismillah melayani. Karena Damkar tidak hanya bertugas jika ada bencana kebakaran saja, namun kami juga bertugas di non kebakaran.

“Ke depan kami berharap kepada semua pihak, untuk bisa dan dapat bekerja sama dan saling mengisi, demi tercapainya visi dan misi Bupati Sumenep Achmad Fauzi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan