Kampung Seribu Lemang Golek, Namun Jauh dari Internet.

Lemang golek

Dapurrakyatnews – Kampung Muaro Sako, Nagari Sungai Gambir Sako, Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat penuh dengan kekayaan. Sako tidak hanya menyimpan kekayaan alam yang indah, tetapi sako juga menyimpan satu kuliner berupa cemilan yang lezat.

Cemilan tersebut bernama Lamang Golek (Lemang Golek). Lamang Golek adalah salah satu cemilan yang menjadi andalan Kampung Sako, Pesisir Selatan. Cemilan ini merupakan ciri khas dari Kampung yang indah ini

Cemilan yang berbahan dasar beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang ini punya isi gula merah yang dicampur kelapa di dalamnya.

Dengan isi dari kelapa dan gula merah ini menjadi penambah nikmat cemilan ini. Lamang ini dibakar dengan sedikit berminyak membuatnya lebih lezat.

Lamang Golek ini sudah menjadi kuliner khas Sako dan dijadikan oleh-oleh atau buah tangan bagi yang berkunjung ke Kampung tersebut.

Lemang golek

Lamang Golek Sako ini sudah banyak diminati oleh masyarakat Sumatra, Terkhusus untuk Provinsi Jambi, Sumatera Barat dan Bengkulu.

Kenapa demikian,?

Karena Sako merupakan kampung yang terletak di jalan lintas Sumatera Antara provinsi Jambi, Sumbar dan juga Bengkulu.

Namun sayang, Nagari yang indah dan punya makanan khas yang lezat ini banyak yang tidak diketahui oleh masyarakat luar jika dikarenakan tidak adanya akses komunikasi di kampung tersebut.

Dengan keterbatasan jaringan komunikasi ini membuat masyarakat dan juga para pelaku UMKM kesulitan untuk mempromosikan Lamang Golek ke luar.

Sampai sekarang ini, hanya promosi lewat mulut ke mulut saja, serta bagi yang pernah kesana dan membawa buah tangan dari sana yang menyampaikan ke teman, rekan atau sanak familinya.

Penulis pernah kesana untuk melihat keindahan alam Sako dan juga menikmati Kuliner khas Kampung Seribu Lamang Golek tersebut.

Memang tidak salah dari promosi mulut dari mulut masyarakat tentang lemang golek Sako ini. Sungguh lezat dan nikmat serta mengenyangkan. kenapa tidak, komposisi antara beras ketan dan kelapa yang bisa mengenyangkan di tambah kenikmatan dari inti gula merahnya.

Saat penulis bertemu dengan Kepala Kampung Muaro Sako Syafritayeni yang juga jualan Lamang Golek. Ia mengatakan, memang lamang golek ini sudah terkenal dimasyarakat. Nyata setiap dagangan masyarakat habis terus.

Bisa disebut lebih dari seribu bungkus Lamang golek habis dalam sehari. Itulah disebut Kampung Muaro Sako ini Kampung Seribu Lamang Golek.

Namun, lanjut Ibu kepala kampung ini. Akses internet di kampung mereka belum masuk sejak lama. ini menjadi kendala masyarakat untuk mempromosikan UMKM mereka ke luar.

“Kalau lah ada internet disini, kami bisa jual lemang kami dengan sistem Delivery ke luar daerah,” terang beliau kepada penulis.

Sudah sering mengajukan ke pemerintah untuk minta akses internet ke kampung mereka. Namun masih belum direspon juga.

Sejak tahun 2019, sudah diajukan dengan memasukan data penduduk Muaro Sako ini, Namum sampai sekarang juga masih belum masuk jaringan di kampung ini.

Masyarakat Sako sangat berharap ada perhatian dari pemerintah tentang usaha rumahan masyarakat Sako ini, paling tidak pemasarannya lebih luas lagi dari sebelumnya. Salah satu kuncinya masukkan akses internet ke kampung yang elok dan indah ini.

Sementara itu, dilansir dari Dapurrakyatnews.com Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Kominfo) Kabupaten Pesisir Selatan, Junaidi, S.Kom.,ME menyampaikan, pihaknya juga telah mengusulkan ke Kominfo dan Bakti serta Telkomsel untuk titik di sungai Gambir Sako.

Ia menyampaikan, usulan ini telah lama diajukan ke Kemenkoinfo/BAKTi/Telkom/Telkomsel. sejak tahun 2018 hingga 2023 kita usulkan dengan nama titik lokasi Sungai Gambir Sako yaitu, Pada tahun 2022, Telkom telah bangun jaringan internet fiber optik di kampung Jangki Ayam.

Kemudian pada pertengahan Agustus 2023, Telkomsel telah menindaklanjuti penempatan combat/pemancar BTS sementara dan sudah aktif.

“Namun, jaringan hanya menjangkau kampung Jangki ayam & Sungai Gambir. Untuk Kampung Muaro Sako tidak terjangkau, karena terhalang perbukitan dan jangkauan BTS terbatas,” ungkap Junaidi saat dihubungi via telepon, Senin (6/11).

Lanjutnya, untuk tahun 2024, Pemda sudah ajukan kembali titik lokasi di Muaro Sako ke Direktorat Telekomunikasi (Dittel) Kemenkominfo serta juga sudah minta ke GM Telkom untuk bangun Fiber Optik (FO) sampai ke kampung Muaro Sako.

“Untuk Muaro Sako sudah masuk dalam skala prioritas pada 2024. Untuk titik lokasinya akan disurvei ulang,” ujarnya.

Masih kata Junaidi, usulan untuk Kampung Muaro Sako ini, sudah terus di bahas dan untuk hasilnya masih menunggu dari dittel Kominfo dan Telkomsel.

“Sudah sering kita bahas, cuma memang hasilnya belum keluar,” tuturnya.

Junaidi menyampaikan, untuk Muaro Sako memang sudah masuk dalam prioritas untuk pembangunan di tahun 2024. & survey titik lokasi dgn Telkomsel;

setelah survey inilah kita diminta Dittel Kemenkominfo untuk mengajukan usulan 3 lokasi kembali (kita usulkan 6 lokasi sebagaimana diatas melalui aplikasi, salah satunya kampung Muaro Sako, sekitar tgl 13 Okt 2023.

“Setelah dilakukan pemetaan, dan analisis data Desa blankspot dan sinyal lemah, Muaro Sako masuk dalam 4 prioritas di tahun 2024 nanti,” pungkasnya.

 

Penulis : Isep Ilhami

Pemuda Asli Tapan, Pesisir Selatan

Tinggalkan Balasan