Dapurrakyatnews – Sebagai bentuk Kerja sama yang baik antara wartawan dengan TNI, Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf. Neggy Kuntagina. Menggelar acara Coffe Morning di Aula Makodim Situbondo, bersama puluhan wartawan. kamis. (31/3/2022)
Peran semua pihak dinilai penting untuk memuluskan target vaksinasi Covid-19, serta melakukan perlawanan pada radikalisme.
“Salah satunya dari kalangan jurnalis,” Kata Dandim di awal sambutannya.
Komandan Kodim (Dandim) 0823 Situbondo, Lettkol INF Neggy Kuntagina, mengajak peran aktif jurnalis dalam mencapai dua target itu.
Acara yang dikemas akrab di aula Makodim Situbondo itu, diikuti puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan online. Neggy pun mengajak para pekerja media di Situbondo, untuk bersama-sama menangkal radikalisme dan hoaks di masyarakat.
“Kami yakin rekan – rekan media akan mampu meminimalisir, gerakan radikal,” ujar Neggy Kuntagina.
Baca juga : Dandim Situbondo Meminta Pemuda untuk Tanamkan Nilai- Nilai Kepahlawanan
Menurutnya pihak TNI ditugaskan, untuk menjaga stabilitas keamanan di Kabupaten Situbondo. Mengapa harus aman, karena dengan suasana aman maka kita bisa melaksanakan sesuatu akan nyaman. Baik itu ekonomi, sosial dan politik,” tambahnya.
Selain itu pihaknya juga akan mengajak seluruh masyarakat Situbondo, untuk bersama menjaga ketahanan negara khususnya keamanan wilayah Situbondo.
“Bayangkan, dulu para pejuang kita berdarah-darah mempertahankan kemerdekaan negara kita ini,” tukasnya.
Baca juga : Dandim Situbondo Pimpin Tradisi Tiga Prajurit Menjalani Tugas Apter
Selain masyarakat Dandim juga mengajak wartawan, untuk ikut andil dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Apalagi saat ini pihaknya sudah mendirikan kampung-kampung Pancasila, di seluruh desa di Situbondo.
“Salah satunya untuk bergotong royong bersama masyarakat,” papar Neggy.
Yang lebih penting lagi sambung Neggy, pihaknya juga berharap. Agar program vaksinasi di Situbondo, berjalan sesuai harapan atau target.
“Saya berharap vaksinasi di Situbondo, segera mencapai target 70 persen. Baru bisa tercipta heard immunity di masyarakat”, pungkasnya.