Sumenep, Dapurrakyatnews – Dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 206/PMK.07/2020, alokasi DBHCHT untuk bidang kesehatan mendapatkan porsi 25% dari total anggaran yang diterima Pemerintah Kabupaten Sumenep sebesar Rp 40,995,966.000.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, mendapatkan Alokasi DBHCHT sebesar Rp. 3.700.000.000. Alokasi tersebut akan dipergunakan pengadaan obat, dan peralatan medis untuk Puskesmas. Rabu (13/10/2021)
Baca juga : BLT 1.2 jt DBH-CHT Bakal Cair, Mungkin Anda yang Beruntung
Agus Mulyono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep yang ditemui Dapurrakyatnews di ruang kerjanya mengatakan, alokasi sebesar Rp. 2.040.000.000 anggaran dana dari DBHCHT tahun 2021 ini dimanfaatkan untuk pengadaan obat obatan dan Rp. 1.700.000.000 untuk pengadaan alat alat kesehatan. selasa (12/10).
“Alokasi tersebut akan kita berikan untuk Puskesmas, agar pelayanan kesehatan bisa dilakukan dengan maksimal,” Kata Kadinkes.
Baca juga : Dengan adanya KIHT, Selain Ber Cukai diharapkan bisa Menyerap Hasil Tembakau
Kadinkes menambahkan di era pandemi ini, pembelian obat di sejumlah puskesmas mengalami peningkatan. Dikarenakan beberapa puskesmas menjadi tempat rujukan pasien COVID-19.
“Realisasi nya mendekati 85 % untuk serepan obat obatan. Untuk alat medis sekali pakai realisasinya hampir mencapai 70%,” Terangnya.
Dana yang dari DBHCHT tersebut, sebagai kebijakan Pemkab Sumenep untuk merespon sesuai kondisi masyarakat.
Baca juga : Dapat alokasi Cukai, RSUD Moh Anwar akan Maksimalkan Sarana dan Prasarana
Kadinkes menambahkan bahwa pelayanan kesehatan memberikan jawaban kepada mereka yang kurang beruntung. Dalam bentuk kepedulian kabupaten Sumenep, memberikan pembiayaan bagi mereka yang belum terdaftar di BPJS kesehatan, agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang bebas pembayaran nya yang ditanggung oleh pemerintah kabupaten melalui dana DBHCHT.
“Alokasi DBHCHT ini meringankan beban masyarakat, yang kurang beruntung. untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, agar mereka tetap sehat bahkan menjadi produktif di era pandemi ini,” Pungkasnya.
Percepatan pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa diraih apabila modal (sumber daya) manusia diperbaiki. Karena kesehatan merupakan indikator penting dalam pembangunan modal manusia, penting bagi pemerintah di semua tingkatan menanamkan pendanaan (investasi) yang cukup pada bidang kesehatan, meskipun hasilnya tidak bisa segera dilihat karena sifatnya jangka panjang.